TEL AVIV, KOMPAS.TV - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu membela diri ke keluarga sandera Israel usai tolak melakukan gencatan senjata dengan Hamas.
Seperti biasa, Netanyahu kembali menyalahkan Hamas sehingga dirinya menolak gencatan senjata.
Penolakan Netanyahu tersebut membuat nasib sandera Israel yang ditahan Hamas menjadi tak menentu.
Baca Juga: Kim Jong-Un Tak Main-Main, Menikmati K-Drama dan K-Pop di Korea Utara Dianggap Memusuhi Negara
Para keluarga sandera Israel pun dilaporkan mulai tak percaya dengan Netanyahu.
Bahkan sejak Minggu (21/1/2024), keluarga sandera Israel mulai berdemonstrasi di luar rumah Netanyahu di Tel Aviv.
Mereka menyerukan agar kesepakatan dilakukan demi memuluskan kembalinya para sandera Israel.
Tetapi, Netanyahu membela diri atas keputusannya menolak kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas.
“Tak ada proposal yang benar dari Hamas. Itu tidak benar,” katanya dikutip dari Al-Jazeera.
“Saya mengatakan ini sejelas mungkin karena ada banyak pernyataan yang tak benar dan jelas menyusahkan Anda,” tambahnya.
Penolakan Netanyahu itu membuat Hamas juga bersikap keras dengan menegaskan tak akan ada pembebasan sandera Israel.
Diperkirakan saat ini masi ada 130 sandera Israel yang ditahan Hamas.
“Penolakan PM Israel mengakhiri serangan militer di Gaza, berari tak akan ada pembebasan sandera Israel,” ujar pejabat Hamas Sami Abu Zuhri dikutip dari The Guardian.
Baca Juga: Pulang dari Perang di Gaza, Tentara Israel Malah Bunuh Temannya Sendiri
Sebelumnya, di bawah kesepakatan yang ditengahi Amerika Serikat (AS), Qatar dan Mesir, lebih dari 100 sandera Israel telah dibebaskan pada akhir November lalu.
Mereka ditukar dengan pembebasan 240 warga Palestina yang ditahan di penjara Israel.
Sejak itu, beberapa upaya untuk mengamankan gencatan senjata lainnya kerap gagal.
Sumber : Al-Jazeera/The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.