GAZA, KOMPAS.TV - Kekejaman Israel di Rafah, Gaza berlanjut dengan membunuh lebih dari 100 warga Palestina. Israel juga mengungkapkan telah menyelamatkan dua sandera yang ditahan Hamas di Gaza.
Menurut Bulan Sabit Palestina, ratusan warga Palestina, termasuk anak-anak terbunuh dalam serangan udara Israel ke sejumlah lokasi di Rafa, Senin (12/2/2024) dini hari.
Baca Juga: Donald Trump Diserang NATO Atas Pernyataannya yang Akan Biarkan Rusia Menyerang
Selain menjadi sasaran pengeboman, helikopter Israel juga menembakkan senapan mesin di sekitar area perbatasan.
Dikutip dari CNN, Bulan Sabit Palestina mengungkapkan jumlah kematian bisa bertambah karena jumlah orang yang terperangkap di bawah reruntuhan masih banyak.
Selain itu masih seringnya kemunculan pesawat perang Israel di atas langit Rafah.
Direktur Rumah Sakit Abu Yousef Al-Najjar mengatakan fasilitas medis di Rafah tak mampu menangani jumlah besar korban cedera, karena bombardier Israel.
Pemerintahan Kota Rafah mengatakan dua masjid dan puluhan rumah menjadi target serangan,
Militer Israel mengonfirmasikan rentetan serangan, terhadap apa yang mereka katakan sebagai target operasi di area Shaboura di Rafah.
Mereka juga menegaskan telah membebaskan dua sandera Israel dalam operasi tersebut.
Pada pernyataan gabungannya, Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Badan Keamanan Israel Shin Bet, dan Kepolisian Israel mengidentifiasi kedua sandera tersebut adalah Fernando Simon Marman, 60 tahun dan Louis Har, 70 tahun.
Baca Juga: Kejam, Tiga Pasien Tewas usai Tentara Israel Cegah Tabung Oksigen ke Rumah Sakit di Gaza
Mereka mengatakan keduanya diculik Hamas pada 7 Oktober dari Kibbutz Nir Yitzhak.
“Mereka dalam kondisi medis yang bagus, dan telah dipindahkan untuk pemindaian medis di Rumah Sakit Sheba Tel Hashomer,” bunyi pernyataan itu.
Sedangan Hamas pada pernyataannya, mengutuk apa yang disebutnya pembantaian mengerikan terhadap warga sipil Palestina oleh Israel di Rafah.
Sumber : CNN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.