Kompas TV internasional kompas dunia

Korban Jiwa Serangan Israel di Gaza Tembus 31.184, Kematian Akibat Malanutrisi dan Dehidrasi 27

Kompas.tv - 12 Maret 2024, 21:05 WIB
korban-jiwa-serangan-israel-di-gaza-tembus-31-184-kematian-akibat-malanutrisi-dan-dehidrasi-27
Pemakaman massal warga Gaza yang terbunuh akibat serangan Israel di Rafah, Jalur Gaza, Kamis, 7 Maret 2024.  (Sumber: AP Photo)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

GAZA, KOMPAS.TV - Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan, serangan Israel telah membunuh 31.184 orang per Selasa (12/3/2024). Serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 lalu turut menimbulkan 72.889 korban luka.

Dalam kurun 24 jam terkini, operasi militer Israel membunuh sedikitnya 72 orang Palestina dan melukai 129 orang lainnya. Jumlah kematian akibat malanutrisi dan dehidrasi pun meningkat menjadi 27 orang.

Baca Juga: Ramadan Pilu Bagi Warga Palestina di Gaza, Biasa Disambut dengan Kemeriahan Kini Suram

Sebagian besar korban serangan Israel adalah anak-anak dan perempuan. Lebih dari 12.300 anak-anak dan 8.400 perempuan meninggal sejak Israel menyerang Gaza.

Selain itu, lebih dari 8.000 orang masih dinyatakan hilang di Jalur Gaza, kemungkinan tertimbun reruntuhan. 

Pasukan Israel terus mengebom Jalur Gaza kendati Mahkamah Internasional/International Court of Justice (ICJ) telah memerintahkan Israel mengambil tindakan sementara (provisional measure) untuk mencegah genosida.

Israel masih mengebom masyarakat Gaza tanpa pandang bulu sejak ICJ membuka sidang perkara genosida pada Januari lalu.

Selain mengepung, pasukan Israel turut membantai warga yang menunggu konvoi bantuan pangan.

Kantor media pemerintah Gaza melaporkan, Israel telah membunuh lebih dari 400 orang yang menunggu bantuan di Bundaran Kuwait, Kota Gaza sejak pembantaian warga yang menunggu truk pengangkut tepung pada akhir Februari lalu.

"Pasukan pendudukan (Israel) bersikeras menyerang mereka yang mencari penghidupan untuk anak-anak mereka karena kelaparan," demikian keterangan kantor media Gaza dikutip Al Jazeera, Selasa (12/3).

Baca Juga: Ikuti Kanada, Swedia Kembali Beri Bantuan Dana ke Badan PBB untuk Pengungsi Palestina UNRWA

Sementara di Tepi Barat, wilayah Palestina lainnya yang diduduki Israel sejak 1967, sekitar 7.555 warga ditahan pasukan pendudukan sejak 7 Oktober 2023, menurut Komisi Urusan Tahanan dan Eks Tahanan serta Masyarakat Tahanan Palestina (PPS).

Angka itu, menurut komisi tersebut dan PPS, mencakup warga Palestina yang masih ditahan Israel dan mereka yang kemudian dibebaskan.

Dilansir kantor berita WAFA, kedua lembaga tersebut mengatakan pasukan Israel terus melakukan kampanye penahanan secara sistematis sejak 7 Oktober.


 



Sumber : Al Jazeera, WAFA


BERITA LAINNYA



Close Ads x