Kedubes Iran Undang Pemerintah RI Beri Penghormatan Terakhir di Pemakaman Raisi

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kedutaan Besar Iran Republik Islam Iran untuk Republik Indonesia mengundang Pemerintah RI mengirimkan perwakilan ke upacara pemakaman mendiang Presiden Iran Ebrahim Raisi. Undangan ini disampaikan Kedubes Iran di Jakarta kepada Kementerian Luar Negeri RI.

Ebrahim Raisi meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter di Provinsi Azerbaijan Timur, Iran pada Minggu (19/5/2024) lalu. Delapan orang yang menyertai Raisi, termasuk Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian juga dinyatakan meninggal dunia.

Baca Juga: Mantan Menlu Iran Sebut Kematian Ebrahim Raisi sebagai Tindak Kejahatan AS

Dalam surat kepada Kemlu RI bertanggal 21 Mei 2024, Kedubes Iran mengundang Pemerintah Indonesia untuk menghadiri upacara pemakaman presiden di Teheran, Rabu (22/5) besok pukul 14.00 waktu setempat.

Kedubes Iran menyatakan, sejumlah kepala negara dan pejabat tinggi dari negara sahabat akan datang untuk menunjukkan penghormatan terakhir kepada almarhum Raisi.

"Dalam hal ini, Kedubes diberi kehormatan untuk melayangkan permintaan untuk pemerintah Republik Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri yang terhomat, agar mempertimbangkan menugaskan pejabat tinggi sebagai perwakilan Pemerintah Republik Indonesia untuk ikut serta dalam prosesi pemakaman tersebut dan menginformasikan Kedutaan secepat mungkin," demikian surat Kedubes Iran di Jakarta kepada Kemlu RI.

Prosesi pemakaman Ebrahim Raisi telah dimulai sejak Selasa (21/5) di Tabriz, kota yang paling dekat lokasi kecelakaan. Peti jenazah Raisi dan rombongan dibawa menggunakan truk dengan iringan ribuan warga Tabriz.

Peti jenazah kemudian diterbangkan ke Teheran. Jenazah Raisi dan rombongan dibawa ke Qom, kota suci bagi umat Islam Syiah, kemudian dikembalikan ke Teheran.

Prosesi pemakaman di Teheran akan dilanjutkan pada Rabu (22/5) sebelum jenazah Raisi dikebumikan di kampung halamannya, Mashhad pada Kamis (23/5).

Baca Juga: Muhammadiyah Ucapkan Belasungkawa Mendalam Atas Meninggalnya Presiden dan Menlu Iran