Kompas TV internasional kompas dunia

Pelapor Khusus PBB Kecam Israel Jadikan Warga Palestina Tameng Manusia: Multilateralisme Terancam

Kompas.tv - 24 Juni 2024, 14:27 WIB
pelapor-khusus-pbb-kecam-israel-jadikan-warga-palestina-tameng-manusia-multilateralisme-terancam
Seorang warga Palestina diikat di kap jip militer Israel yang melaju di Jenin, Tepi Barat, Sabtu (22/6/2024). (Sumber: Tangkapan layar Al Jazeera)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Desy Afrianti

JENIN, KOMPAS.TV - Pelapor Khusus PBB untuk Wilayah Palestina yang Diduduki Francesca Albanese mengecam tindakan pasukan Israel yang dinilai menggunakan seorang warga Palestina sebagai "tameng manusia." Insiden ini terjadi saat operasi pasukan Israel di Jenin, Tepi Barat, Sabtu (22/6/2024).

Pria Palestina yang digunakan sebagai tameng manusia diketahui bernama Mujahed Azmi. Dalam video yang beredar di media sosial, Azmi terlihat diikat di kap jip militer Israel dalam kondisi berdarah-darah.

Albanese mengatakan, pria Palestina yang diikat di kap jip militer itu dijadikan tameng manusia. Advokat asal Italia itu menyebut tindakan Israel menunjukkan bahwa mereka seolah kebal hukum internasional.

"Sangat mencengangkan bagaimana sebuah negara yang lahir 76 tahun lalu bisa menjungkirbalikkan hukum internasional sekehendak hati," kata Albanese melalui media sosial X.

"Ini membuat multilateralisme terancam punah, yang mana, bagi sebagian negara berpengaruh, tidak lagi relevan."

Pihak keluarga menyebut Azmi terluka saat pasukan Israel meluncurkan operasi di Jenin. Saat keluarganya menelepon ambulans, tentara Israel mengangkat Azmi, mengikatnya di kap jip yang kemudian tancap gas.

Baca Juga: Abaikan Usulan AS dan Resolusi DK PBB, Netanyahu Bertekad Lanjutkan Perang Israel di Gaza

Sopir ambulans yang dipanggil keluarga tersebut, Abdulraouf Mustafa menyampaikan bahwa tentara Israel menolak saat pihaknya meminta Azmi untuk dibawa ke rumah sakit.

"Jip itu melewati kami dengan seorang pria terluka di kapnya. Satu tangan diikat ke kaca depan dan lengannya di bagian perut," kata Mustafa dikutip Al Jazeera, Minggu (23/6).

"Mereka melintasi kami. Mereka menolak memberikan pasien kepada kami."

Azmi kemudian dilepaskan oleh militer Israel. Petugas medis lalu membawanya ke rumah sakit. Azmi dibawa ke ruang bedah sesampainya di rumah sakit.

Militer Israel menyatakan bahwa perilaku tentaranya yang mengikat Azmi di kap mobil "tidak sesuai nilai-nilai" militer Israel. Otoritas Israel juga mengaku akan menginvestigasi insiden ini dan menghukum para pelaku.

Pasukan Israel diketahui menggencarkan operasi militer di Tepi Barat seiring serangan ke Jalur Gaza yang telah berlangsung lebih dari delapan bulan. Operasi militer dan kekerasan pemukim Israel di Tepi Barat telah menewaskan 553 orang sejauh ini, termasuk 137 anak-anak.

Baca Juga: Blokade Total Israel Membuat 3.500 Anak Palestina Terancam Tewas karena Malnutrisi



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x