Kompas TV internasional kompas dunia

Fakta-Fakta Bom Bunuh Diri Terkoordinasi di Nigeria: Pelaku Diduga Perempuan, Salah Satu Bawa Bayi

Kompas.tv - 1 Juli 2024, 13:41 WIB
fakta-fakta-bom-bunuh-diri-terkoordinasi-di-nigeria-pelaku-diduga-perempuan-salah-satu-bawa-bayi
Korban serangan bom bunuh diri dirawat di sebuah rumah sakit di Maiduguri, Nigeria, 30 Juni 2024. (Sumber: Joshua Omiri/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

ABUJA, KOMPAS.TV - Serangkaian aksi bom bunuh diri di timur laut Nigeria membunuh setidaknya 18 orang pada Sabtu (29/6/2024) lalu.

Tiga pengebom bunuh diri yang terkoordinasi menyerang sebuah acara pernikahan, rumah sakit, dan upacara pemakaman di kota Gwoza, dekat perbatasan Nigeria-Kamerun.

Dilansir Associated Press, pihak berwenang setempat melaporkan ketiga pelaku bom bunuh diri adalah perempuan. Belum diketahui motif atau pihak yang bertanggung jawab atas serangan ini.

Direktur Jenderal Badan Tanggap Bencana Negara Bagian Borno, Barkindo Saidu, Minggu (30/6/2024), mengatakan serangan pertama terjadi di sebuah acara pernikahan di Gwoza.

Beberapa menit kemudian, kata dia, serangan kedua terjadi di dekat sebuah rumah sakit.

Baca Juga: Kata Erdogan usai Bom Bunuh Diri Guncang Ankara: Teroris Takkan Bisa Hancurkan Perdamaian Turki

 

Juru bicara polisi di Borno, Nahum Kenneth Daso, Minggu, mengatakan salah satu serangan terjadi sekitar pukul 15.45 waktu setempat, dan dilakukan seorang perempuan yang menggendong bayi di punggungnya.

Daso mengatakan perempuan itu meledakkan alat peledak terimprovisasi (IED) di sebuah area parkir yang ramai.

Sedangkan serangan ketiga menyasar acara pemakaman korban ledakan di acara pernikahan tersebut.

"Sejauh ini, yang terbunuh 18, termasuk anak-anak, pria, perempuan, dan ibu hamil," kata Saidu dalam laporannya, dilansir Al Jazeera.

Setidaknya 30 orang juga terluka akibat serangkaian bom bunuh diri ini. Korban luka dilaporkan mengalami retak tengkorak dan robek di perut.

Presiden Nigeria Bola Tinubu mengecam aksi teror tersebut dan menyebutnya sebagai "peristiwa yang terisolasi."

Negara bagian Borno, tempat aksi bom bunuh diri tersebut, diketahui telah diterpa gelombang kekerasan selama 15 tahun terakhir.

Kelompok bersenjata kerap meluncurkan serangan yang menyasar warga sipil. Ribuan orang dilaporkan terbunuh di Borno selama 15 tahun terakhir.

Boko Haram dan kelompok pecahannya, Negara Islam Provinsi Afrika Barat (ISWAP), adalah kelompok bersenjata paling aktif di Borno.

Boko Haram juga diketahui kerap memanfaatkan perempuan dalam serangan bom bunuh diri.

Baca Juga: Serangan Geng Kriminal di Nigeria, Enam Tewas dan Hampir 100 Orang Diculik


 



Sumber : Associated Press, Al Jazeera



BERITA LAINNYA



Close Ads x