Kompas TV internasional kompas dunia

Putin Ajak Ukraina Lanjutkan Negosiasi Damai Berdasarkan Kesepakatan Istanbul 2022

Kompas.tv - 5 Juli 2024, 01:05 WIB
putin-ajak-ukraina-lanjutkan-negosiasi-damai-berdasarkan-kesepakatan-istanbul-2022
Presiden Rusia Vladimir Putin hari Jumat, 14/6/2024, di Kemenlu Rusia di Moskow untuk pertama kalinya menguraikan syarat Rusia untuk mengakhiri perang di Ukraina dan memulai pembicaraan damai. (Sumber: Anadolu)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Vyara Lestari

ASTANA, KOMPAS.TV – Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan bahwa Kesepakatan Istanbul 2022 masih "di atas meja" dan dapat menjadi dasar bagi negosiasi damai dengan Ukraina.

Berbicara pada KTT para pemimpin Organisasi Kerjasama Shanghai di ibu kota Kazakhstan, Astana, Kamis (4/7/2024), Putin mengucapkan terima kasih kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan atas upaya mediasi antara Rusia dan Ukraina.

"Kesepakatan Istanbul, saya berterima kasih untuk ini, kepada Presiden Republik Turki, Bapak Erdogan, yang berperan sebagai mediator," kata Putin dikutip dari Anadolu.

"Kesepakatan ini tidak dibatalkan, telah disetujui oleh kepala delegasi negosiasi Ukraina, yang berarti, tampaknya cukup memuaskan bagi Ukraina. Kesepakatan ini, kesepakatan Istanbul, tetap ada di atas meja dan dapat menjadi dasar untuk melanjutkan negosiasi ini," ujarnya.

Putin menegaskan bahwa Rusia tidak pernah menolak dan kini siap melanjutkan pembicaraan damai. 

Baca Juga: Putin dan Xi Jinping Bertemu di Kazakhstan untuk KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai, Bahas Apa?

"Itu adalah Ukraina yang menolak untuk bernegosiasi, bahkan melakukannya secara terbuka atas arahan langsung dari London, serta permintaan dari Washington. Pejabat Ukraina mengatakannya secara langsung dan terbuka," tegasnya.

Pada Maret 2022, Moskow dan Kiev mengadakan serangkaian pembicaraan di Istanbul, Turki, yang bertujuan menemukan titik temu untuk mengakhiri konflik di Ukraina. 

Pernyataan Putin ini menunjukkan bahwa meskipun ada ketegangan yang berkelanjutan, upaya untuk mencapai perdamaian masih menjadi prioritas dan kesepakatan yang telah dicapai sebelumnya masih dianggap relevan oleh Rusia.

Turki, melalui Erdogan, telah memainkan peran penting sebagai mediator dalam negosiasi ini, menunjukkan diplomasi yang aktif di tengah konflik besar di Eropa Timur tersebut.

Kesepakatan Istanbul bisa jadi merupakan landasan penting bagi terciptanya perdamaian yang diinginkan kedua belah pihak meski masih ada jalan panjang yang harus ditempuh.

Baca Juga: Ukraina Mundur dari Chasiv Yar, Kota Penting di Donetsk Jatuh ke Tangan Rusia


 

 



Sumber : Anadolu



BERITA LAINNYA



Close Ads x