BEIJING, KOMPAS.TV - Pihak berwenang China mengumumkan setidaknya 11 orang tewas akibat runtuhnya sebagian jembatan di wilayah barat laut negara tersebut setelah hujan badai dan banjir melanda, Jumat (19/7/2024) malam waktu setempat.
Menurut laporan kantor berita resmi China, Xinhua, 30 orang dan 20 mobil masih hilang setelah jembatan di Shashi, Shangluo, Provinsi Shaanxi itu runtuh sekitar pukul 20:40. Operasi penyelamatan masih berlangsung hingga Sabtu (20/7/2024).
Foto yang dirilis Xinhua menunjukkan bagian jembatan yang patah dan melengkung hampir 90 derajat ke dalam air cokelat yang deras di bawahnya.
Selama beberapa dekade terakhir, saat ekonominya berkembang pesat, China membangun jaringan jalan raya, kereta api berkecepatan tinggi, dan bandara yang besar, yang sebagian besar membantu pertumbuhan lebih lanjut.
Baca Juga: Pria Paling Keras Kepala di China, Terus Berusaha Masuk Universitas Terkenal Meski 16 Tahun Gagal
Namun, penurunan dramatis dalam ekspansi ekonomi, infrastruktur berkualitas rendah, pengawasan keselamatan yang buruk, dan keinginan industri untuk menghemat biaya, menyebabkan serangkaian kecelakaan industri yang mematikan.
Provinsi-provinsi di wilayah barat dan barat daya China sangat rentan terhadap banjir dan tanah longsor karena lanskap pegunungannya dan sungai-sungai berarus kuat yang mengalir melaluinya.
Pertambangan, pariwisata, dan urbanisasi yang meningkat juga mengganggu keseimbangan alam yang rapuh yang telah terjaga selama ribuan tahun.
Shaanxi dikenal sebagai salah satu pusat peradaban China, tempat asal kaisar pertama, Qinshi Huangdi.
Dia meninggalkan warisan tentara terakota yang terkenal di luar ibu kota Xi'an sebagai bagian dari kompleks makam besar yang menarik banyak pengunjung setiap tahunnya.
Baca Juga: Partai Komunis China Dukung Visi Teknologi Tinggi Xi Jinping, Tingkatkan Keamanan Nasional
Sumber : Xinhua/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.