YERUSALEM, KOMPAS.TV - Israel menangkap Imam Masjid Al-Aqsa Sheikh Ekrima Sabri yang mengajak mendoakan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh yang tewas terbunuh di Teheran, Iran.
Sabri mengajak mendoakan Haniyeh saat memimpin Salat Jumat, Jumat (2/8/2024).
Selain mengajak mendoakan Haniyeh, Sabri ikut berkabung dan memuji pemimpin politik Hamas tersebut.
Baca Juga: AS Kerahkan Jet Tempur dan Kapal Perang untuk Lindungi Israel, Khawatir Pembalasan Iran dan Proksi
Menurut pengacaranya, Khaled Zabarka seperti dikutip dari Anadolu Agency, Sabri telah dibebaskan oleh kepolisian Israel.
Namun, ia dideportasi dari wilayah tempat suci umat Islam itu hingga 8 Agustus, dengan kemungkinan perpanjangan masa deportasi hingga 6 bulan.
Salah satu kerabat Sabri mengatakan bahwa polisi menyerbu rumahnya di Yerusalem Timur dan menangkapnya.
Setelah Salat Jumat di Masjid Al-Aqsa, Sabri memimpin Salat Ghaib untuk Haniyeh.
Imam berusia 58 tahun itu sebelumnya juga pernah ditahan oleh tentara Israel, dan dilarang masuk Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur, selama beberapa bulan.
Sabri memang dikenal sebagai pengkritik keras dari pendudukan Israel di wilayah Palestina selama beberapa dekade.
Ia sebelumnya sempat menjabat sebagai Mufti Yerusalem dan wilayah Palestina dari 1994 hingga 2006.
Baca Juga: Timur Tengah Memanas usai Pembunuhan Ismail Haniyeh, Prancis Minta Warga Negaranya Tinggalkan Iran
Haniyeh sendiri tewas terbunuh dalam ledakan yang mendera tempatnya menginap di Teheran, Iran, Rabu (31/7/2024).
Haniyeh berada di Iran untuk menghadiri peresmian presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian.
Meski Israel tak mengungkapkan bertanggung jawab atas insiden tersebut, banyak pihak menganggap negara Zionis itu sebagai pelakunya.
Sumber : Anadolu Agency
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.