Janji Trump, Bakal Ada Kesenangan dan Rentetan Perintah Eksekutif di Hari Pertama Jadi Presiden AS

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Donald Trump menjanjikan bakal ada kesenangan dan rentetan perintah eksekutif di hari pertama menjabat sebagai presiden Amerika Serikat (AS).

Trump menjanjikan bakal beraksi dengan kecepatan dan kekuatan bersejarah usai dirinya dilantik sebagai Presiden AS, Senin (20/1/2025) waktu setempat.

Ia mengincar rentetan perintah eksekutif yang menargetkan imigrasi ilegal, hak transgender, dan prioritas sayap kanan lainnya.

Baca Juga: Kata Kemlu RI soal 32 WNI yang Kabur dari Myanmar, Ternyata Dipekerjakan sebagai Scammer Online

Hal itu diungkapkan Trump di depan pendukungnya di Washington, Minggu (19/1/2025), setelah memastikan kembali ke Gedung Putih.

“Mulai besok, saya akan beraksi dengan kecepatan dan kekuatan bersejarah dan memperbaiki setiap krisis yang dihadapi negara kita,” ucapnya dikutip dari The Guardian.

Ia pun menegaskan akan melakukannya dengan mengganti semua keputusan dari pemerintahan presiden saat ini Joe Biden.

“Setiap keputusan eksekutif yang radikal dan bodoh dari pemerintahan Biden, akan dihapus dalam hitangan jam saat saya kembali mengambil sumpah. Anda akan melihat banyak hal menyenangkan saat menonton televisi,” tuturnya.

“Kemarin seseorang mengatakan, jangan tanda tangani banyak hal dalam satu hari, mari lakukan dalam periode sepekan. Saya katakana, tidak akan, kita akan melakukannya besok,” kata Trump.

Pada rentetan kampanyenya, Trump selalu menjadikan masalah imigrasi ilegal di depan dan di tengah.

Melukiskan AS sebagai tanah perbatasan terbuka yang dikepung oleh penjahat yang dibebaskan dari penjara di luar negeri, sejauh Kongo.

Ia pun memainkan video yang memperlihatkan kejahatan yang diduga dilakukan para imigran gelap.

Baca Juga: Trump Keluarkan Koin Kripto Dirinya Jelang Pelantikan Presiden AS, Nilainya Capai Rp523 Triliun

“Langkah-langkah keamanan perbatasan yang akan saya uraikan dalam pidato pelantikan saya besok (hari ini), akan menjadi upaya paling agresif dan menyeluruh untuk memulihkan perbatasan kita yang pernah dilihat dunia,” ucapnya.

Trump pun kembali menjanjikan akan meluncurkan upaya deportasi terbesar sepanjang sejarah AS.

Operasi itu akan memindahkan jutaan imigran, sebuah operasi dengan skala seperti itu akan membutuhkan waktu bertahu-tahun dan biaya besar.