Kompas TV internasional kompas dunia

Donald Trump Tak Yakin Gencatan Senjata Gaza Bisa Bertahan: Ini Bukan Perang Kami

Kompas.tv - 21 Januari 2025, 18:28 WIB
donald-trump-tak-yakin-gencatan-senjata-gaza-bisa-bertahan-ini-bukan-perang-kami
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump saat menandatangani perintah eksekutif di Oval Office, Gedung Putih, Washington, Senin (20/1/2025). (Sumber: Evan Vucci/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengaku tak yakin gencatan senjata di Jalur Gaza bisa bertahan. Trump menyebut perang Israel di Gaza bukan perangnya Washington.

Hal tersebut disampaikan Trump saat acara penandatanganan perintah eksekutif di Oval Office, Gedung Putih, Senin (20/1/2025).

"Saya tidak yakin. Itu bukan perang kami. Itu perang mereka. Saya kira mereka sudah sangat dilemahkan di satu sisi," kata Trump dikutip Anadolu.

Baca Juga: Donald Trump Ingin AS Keluar dari WHO, Pakar: Tingkatkan Risiko Pandemi Mematikan

Donald Trump pun mengaku telah menyaksikan gambar-gambar Gaza yang dihancurkan Israel selama 15 bulan perang. Menurutnya, diperlukan cara tersendiri untuk membangun kembali Gaza.

"Saya telah melihat foto Gaza. Gaza seperti situs kehancuran yang sangat besar. Tempat ini, ini harus dibangun kembali dengan cara yang berbeda," kata Trump.

"Gaza ini menarik. Ini lokasi yang fenomenal di pinggir laut, cuacanya bagus, Anda tahu, semuanya bagus. Sepertinya ada beberapa hal indah yang bisa dilakukan dengan Gaza, tetapi itu sangat menarik, beberapa hal fantastis dapat dilakukan terkait Gaza."

Gencatan senjata antara Israel dan Hamas efektif berlaku per Minggu (19/1). Gencatan senjata ini sedianya dibagi dalam tiga tahap yang memuat pertukaran tawanan hingga pembahasan rekonstruksi Gaza.

Utusan Donald Trump yang resmi menjabat sebagai Presiden AS per Senin (20/1) disebut terlibat dalam gencatan senjata tersebut. Utusan Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff menyebut sang presiden memiliki perspektif baru untuk menyelesaikan konflik.

"Pencapaian ini mendemonstrasikan kekuatan kepemimpinan Presiden Trump dan respek terhadapnya di panggung internasional," kata Witkoff.

Serangan Israel ke Gaza telah berlangsung sejak Oktober 2023 lalu dan membunuh lebih dari 47.000 jiwa. Serangan tersebut juga membuat Israel diseret ke Mahkamah Internasional (ICJ) atas tuduhan genosida.

Baca Juga: Donald Trump Ingin Relokasi 2 Juta Warga Gaza ke Indonesia, Begini Respons Tegas Kemlu RI


 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x