Kompas TV internasional kompas dunia

Risiko Kebakaran Masih Hantui California, Kini Ditambah Potensi Longsoran Puing

Kompas.tv - 22 Januari 2025, 14:49 WIB
risiko-kebakaran-masih-hantui-california-kini-ditambah-potensi-longsoran-puing
Mobil-mobil melintas di jalan Interstate 15 di dekat kebakaran yang terjadi di sebuah bukit di Bonsall, California, Amerika Serikat, Selasa (21/1/2025). (Sumber: AP Photo/Jae C. Hong)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Edy A. Putra

 

LOS ANGELES, KOMPAS.TV - California Selatan yang gersang di Negara Bagian California, Amerika Serikat, diperkirakan akan menghadapi tiupan angin yang lebih berbahaya pada Rabu (22/1/2025). Namun, hujan diperkirakan akan turun pada akhir pekan ini.

Para pejabat Los Angeles, kota berpenduduk terbanyak di California, bersiap menghadapi risiko kebakaran baru bahkan ketika sejumlah kecil penduduk sudah diizinkan untuk kembali ke daerah Pacific Palisades dan Altadena yang kini hancur. 

Pada Selasa (21/1/2025), Wali Kota Karen Bass mengeluarkan perintah untuk mempercepat upaya pembersihan di daerah yang terbakar dan mengurangi dampak lingkungan dari polutan yang dihasilkan kebakaran. 

Dia memerintahkan kru untuk menyingkirkan vegetasi, menopang lereng bukit, memasang penghalang dan memperkuat jalan sebelum kemungkinan hujan turun pada akhir pekan ini, yang dapat menciptakan aliran lumpur dan puing.

"Ini dilakukan untuk mencegah kerusakan tambahan pada area yang sudah dilanda kebakaran dan juga untuk melindungi daerah aliran sungai, pantai, dan laut kita dari limpasan beracun," kata Bass, seperti dikutip dari The Associated Press.

Baca Juga: Kisah Pekerja Panti Jompo di California Bekerja Keras Evakuasi Para Lansia di Tengah Kebakaran

Pengawas daerah Los Angeles juga menyetujui usulan darurat untuk memasang infrastruktur pengendalian banjir dan mempercepat serta membuang sedimen di area yang terkena dampak kebakaran.

Peluang hujan ringan sebesar 60 persen hingga 80 persen diperkirakan akan turun di California Selatan mulai Sabtu (25/1/2025).

Namun, curan hujan hingga satu inci atau 2,5 cm dapat turun dalam badai petir lokal, yang akan menjadi skenario terburuk jika dapat memicu longsoran puing yang mengalir ke lereng bukit yang hangus.

"Namun, meskipun hujan tidak turun kali ini, ini bisa menjadi latihan yang baik bagi komunitas tersebut karena ini akan menjadi ancaman yang harus mereka hadapi selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun," kata Ryan Kittell, pakar meteorologi di kantor Dinas Cuaca Nasional Los Angeles.

Pada 2018, Montecito, kota yang berjarak 130 kilometer dari pantai Los Angeles, dilanda tanah longsor setelah hujan deras melanda lereng gunung yang terbakar habis oleh kebakaran hutan besar. Saat itu, 23 orang tewas, dan ratusan rumah lainnya rusak.

Pada Selasa sore, angin agak mereda setelah mencapai puncaknya pada kecepatan 60 mil per jam atau 96 km per jam di banyak daerah. Tetapi, angin kencang diperkirakan akan kembali terjadi dalam dua hari ke depan. 

"Kekhawatiran kami adalah kebakaran berikutnya, percikan berikutnya yang menyebabkan kebakaran hutan berikutnya," kata David Acuna, juru bicara Departemen Kehutanan dan Perlindungan Kebakaran California, atau Cal Fire.

Baca Juga: Peringatan Kebakaran Hutan Baru di Los Angeles, Angin Santa Ana Masih Berhembus di California

Pihak berwenang mendesak warga untuk meninjau rencana evakuasi, menyiapkan perlengkapan darurat, dan waspada terhadap kebakaran serta melaporkannya dengan cepat.

Bass juga memperingatkan, angin dapat membawa abu dan menyarankan warga Los Angeles untuk mengunjungi situs web kota tersebut guna mempelajari cara melindungi diri dari udara beracun selama peristiwa angin Santa Ana terbaru.

Rendahnya tingkat kelembapan, kekeringan tanaman, dan angin kencang terjadi saat petugas pemadam kebakaran terus berjuang melawan kebakaran di wilayah Palisades dan Eaton, yang telah menewaskan sedikitnya 28 orang dan menghancurkan lebih dari 14.000 bangunan sejak kebakaran terjadi pada 7 Januari.


 




Sumber : The Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x