NEW YORK, KOMPAS.TV - Seorang wanita asal Alabama, Amerika Serikat (AS) memecahkan rekor pada hari Sabtu (25/1/2025) lalu, dengan menjadi penerima transplantasi ginjal babi yang paling lama hidup. Saat ini ia dalam keadaan sehat dan penuh energi, dengan ginjal babi yang berfungsi baik dalam tubuhnya selama 61 hari.
"Saya wanita super," kata perempuan yang bernama Towana Looney itu, sambil tertawa. "Ini adalah cara baru dalam menjalani hidup," ujarnya seperti dikutip dari The Associated Press.
Pemulihan Looney merupakan dorongan moral dalam upaya mewujudkan transplantasi hewan ke manusia yang menjadi kenyataan. Sebelumnya hanya empat orang Amerika lainnya yang menerima transplantasi organ babi yang telah disunting gennya secara eksperimental.
Dua orang sebelumnya mendapatkan transplantasi jantung babi, dan dua orang lainnya mendapatkan transplantasi ginjal babi. Namun sebelumnya tidak ada yang bertahan hidup lebih dari dua bulan setelah transplantasi.
"Jika Anda melihatnya di jalan, Anda tidak akan tahu bahwa dia adalah satu-satunya orang di dunia yang berjalan-jalan dengan organ babi di dalam tubuhnya yang berfungsi," kata Dr. Robert Montgomery dari NYU Langone Health, yang memimpin jalannya proses transplantasi Looney.
Baca Juga: Wanita Ini Jalani Transplantasi Ginjal Babi: "Seperti Awal yang Baru"
Montgomery menyebut fungsi ginjal Looney saat ini "benar-benar normal." Dokter berharap dia dapat meninggalkan New York – tempat dia tinggal sementara untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengawasan pasca-transplantasi – untuk pulang ke rumahnya di Gadsden, Alabama, sekitar sebulan lagi.
"Kami cukup optimis bahwa ini akan terus berhasil dan berjalan dengan baik untuk jangka waktu yang signifikan," katanya.
Ilmuwan mengubah genetik babi sehingga organ tersebut lebih mirip manusia. Hal ini dilakukan untuk mengatasi kekurangan organ manusia yang dapat ditransplantasikan kepada manusia lain.
Saat ini lebih dari 100.000 orang masuk dalam daftar tunggu transplantasi di AS. Sebagian besar dari mereka membutuhkan ginjal, namun dan ribuan orang akhirnya meninggal ketika masa tunggu untuk mendapatkan donor ginjal.
Transplantasi organ babi sejauh ini merupakan kasus eksperimen yang hanya diizinkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS dalam keadaan khusus bagi orang-orang yang tidak memiliki pilihan lain.
“Bagaimana Looney dapat bertahan hidup dengan ginjal babi adalah pengalaman yang sangat berharga," kata Dr. Tatsuo Kawai dari Rumah Sakit Umum Massachusetts, yang memimpin transplantasi ginjal babi pertama di dunia tahun lalu dan bekerja sama dengan pengembang organ babi lainnya, eGenesis.
“Looney jauh lebih sehat daripada pasien sebelumnya. Jadi kemajuannya akan membantu menginformasikan upaya berikutnya (yang dapat dilakukan). Kita harus belajar dari satu sama lain," katanya.
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.