PYONGYANG, KOMPAS.TV - Tindakan drastis dilakukan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un untuk bersiap menghadapi perang modern.
Menurut Kim Jong-un, tentara Korea Utara harus melakukan latihan militer yang intensif.
Hal itu diungkapkan Kim Jong-un saat melakukan inspeksi ke Akademi Militer Kang Kon, Selasa (25/2/2025).
Baca Juga: Akhirnya, Ratusan Tawanan Palestina Bakal Dibebaskan Israel usai Hamas Kembalikan 4 Jasad Sandera
Ia menegaskan, tugas penting sudah berada di depan pendidikan militer, termasuk mengintensifkan fokus pada pengalaman praktek.
“Mempersiapkan seluruh siswa (militer) untuk menjadi personel militer tipe perwira lapangan andal, yang hanya akan meraih kemenangan pasti dengan membuat mereka belajar tentang pengalaman nyata peperangan modern dalam gaya Korea dan menguasai persenjataan, peralatan tempur serta memperoleh kemampuan komando yang sesuai dengan peperangan modern,” ujar Kim Jong-un seperti dilaporkan KCNA dikutip dari Anadolu Agency.
Kim Jong-un juga mengatakan, pendidikan militer tentu saja harus menanamkan kesadaran revolusioner yang teguh sebelum pendidikan militer yang sebenarnya.
Setelah mempelajari secara rinci tentang kondisi pendidikan militer di akademi, Kim Jong-un merujuk pada masalah bahwa pengelolaan dan pengoperasian fasilitas pendidikan dan lingkungan pendidikan.
Menurutnya, saat ini belum memenuhi persyaratan berorientasi kebijakan untuk membangun tentara yang kuat oleh Partai Pekerja Korea yang mendambakan modernitas dan karakter maju.
Kim Jong-un menambahkan, komite partai dari Tentara Rakyat dan departemen bimbingan yang berorientasi pada kebijakan dari lembaga pendudukan militer belum sepenuhnya memenuhi tanggung jawab dan peran mereka.
Baca Juga: Tentara Korut yang Ditahan Militer Ukraina Ungkap Kengerian yang Dialami Pasukan Kim Jong-Un
Ia menekankan, situasi internasional saat ini mengharuskan tentara Korea Utara untuk menghadapi perang dengan sempurna.
Korea Utara sebelumnya berjanji memperkuat kekuatan nuklirnya dan mengecam pernyataan denuklirisasi lengkap.
Mereka juga mengatakan, program nuklir negara adalah hak untuk membela diri, mempertahankan perdamaian dan kedaulatannya.
Sumber : Anadolu Agency
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.