DOHA, KOMPAS.TV - Ulama Muslim dunia mengeluarkan fatwa Jihad untuk melawan Israel.
Fatwa tersebut menyerukan semua kaum Muslim, dan negara mayoritas Muslim untuk melakukan jihad melawan Israel setelah 17 bulan melakukan serangan terhadap warga Paelstina di Gaza.
Fatwa tersebut diungkapkan Sekretaris Jenderal Serikat Ulama Muslim Internasional (IUMS) Ali Al-Qaradaghi, pada Jumat (4/4/2025).
Baca Juga: Media Iran Serukan Pembunuhan Trump, Bikin Khawatir Perang Melawan AS Segera Terjadi
Ia menyerukan semua negara Muslim untuk mengintervensi secara militer, ekonomi dan politik secepatnya untuk menghentikan genosida dan kehancuran yang komprehensif yang sesuai dengan mandatnya.
“Kegagalan Arab dan Pemerintahan Islam mendukung Gaza ketika kota itu dihancurkan dianggap hukum Islam sebagai kejahatan besar terhadap saudara-saudara kita yang tertindas di Gaza,” ujarnya dikutip dari Middle East Eye.
Al-Qaradaghi merupakan salah satu otoritas keagamaan yang dihormati di kawasan Arab.
Keputusannya pun memberikan bobot yang signifikan di antara 1,7 miliar Muslim Sunni di dunia.
“Dilarang mendukung musuh kafir (Israel) dalam pemusnahan kaum Muslim di Gaza, apa pun bentuk dukungannya,” kata Qaradaghi.
“Dilarang menjual senjata kepada mereka, atau memfasilitasi pengangkutannya melalui pelabuhan atau jalur perairan internasional seperti Terusan Suez, Bab al-Mandab, Selat Hormuz, atau sarana darat, laut, atau udara,” ujarnya.
Ia juga mengatakan IUMS mengeluarkan fatwa yang mewajibkan blokade udara, darat, dan laut terhadap musuh yang menduduki, sebagai dukungan terhadap warga Gaza.
Pernyataannya, yang juga didukung 14 ulama Muslim terkemuka, menyerukan agar negara Muslim untuk meninjau kembali perjanjian damai dengan Israel.
Sedangkan bagi Muslim di Amerika Serikat (AS), untuk menekan Presiden Donald Trump untuk memenuhi janji kampanyenya menghentikan agresi dan membangun perdamaian.
Baca Juga: Israel Telah Kuasai 50 Persen Gaza, Terus Perluas Zona Penyangga dengan Meratakan Rumah Warga
Israel sendiri telah kembali memulai penyerangan ke Gaza, setelah sempat terhenti karena gencatan senjata.
Dilaporkan lebih dari 50.000 warga Palestina terbunuh sejak perang dimulai di Gaza pada Oktober 2023.
Serangan Israel ke Gaza sendiri beralasan membalas operasi militer Hamas di selatan negara Zionis itu pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan 1.200 orang.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Middle East Eye
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.