JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mempertanyakan rencana Presiden RI Prabowo Subianto mengevakuasi sejumlah warga Palestina ke Indonesia.
Dia menggarisbawahi evakuasi warga Palestina ke luar negeri selama ini menjadi rencana Israel dan Amerika Serikat (AS) untuk mengosongkan Jalur Gaza.
Presiden AS Donald Trump secara terbuka mengumumkan rencana mengusir jutaan penduduk Palestina dan mengambil alih Gaza pada Februari lalu.
"Pertanyaannya untuk apa Indonesia ikut-ikutan mendukung rencana Israel dan Amerika tersebut? Bukankah Israel dan Donald Trump sudah menyampaikan keinginannya untuk mengosongkan Gaza?" kata Anwar Abbas yang biasa dipanggil Buya dikutip laman resmi MUI, Rabu (9/4/2025).
Anwar menegaskan, jika warga Gaza dipindahkan, Israel dapat lebih leluasa menduduki enklav tersebut; kemudian mengirim pemukim ilegal untuk mendiami wilayah Palestina.
Baca Juga: Sekjen PBB Sebut Gaza Menjadi Ladang Pembantaian, Israel Blokade Bantuan Sebulan Lebih
Dia mengungkapkan kekhawatiran relokasi warga Palestina justru membantu rencana Tel Aviv mendirikan Israel Raya yang mencakup Gaza. Menurutnya, hal serupa telah terjadi di Yerusalem yang kini dijadikan ibu kota Israel.
Selain itu, dia menilai lima negara yang dikunjungi Prabowo dalam lawatan ke Timur Tengah berhubungan baik dengan Israel sehingga menimbulkan kecurigaan.
Wakil Ketua Umum MUI itu pun meminta Prabowo tidak mengevakuasi warga Palestina ke Indonesia. Pasalnya, Israel tidak akan membiarkan warga Palestina kembali ke Tanah Air mereka.
"Sebagai bangsa yang sudah kenyang dijajah selama 350 tahun, kita harus tahu yang namanya penjajah itu punya seribu satu cara dan tipu daya. Untuk itu kita sebagai bangsa jangan pula sampai tertipu oleh mulut manis mereka," katanya.
Sebelumnya, dalam konferensi pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Rabu (9/4/2025), Prabowo menyebut rencananya mengevakuasi warga Gaza bersifat sementara. Ketua Umum Partai Gerindra itu menyebut warga Gaza akan dipulangkan jika kondisi memungkinkan.
Prabowo pun menyebut warga yang akan dievakuasi Indonesia adalah mereka yang terluka, trauma, atau anak-anak yatim.
"Kami siap mengirim pesawat-pesawat untuk mengangkut mereka, kita memperkirakan jumlahnya mungkin sekitar 1.000 untuk gelombang pertama," kata Prabowo.
"Syaratnya adalah semua pihak harus menyetujui hal ini. Kedua, mereka di sini hanya sementara sampai mereka pulih, sehat kembali, dan pada saat mereka pulih, kondisi di Gaza sudah memungkinkan, mereka harus kembali ke daerah asal mereka. Saya kira itu sikap Pemerintah Indonesia."
Baca Juga: Prabowo Minta Dukungan Arab untuk Evakuasi Warga Palestina ke Indonesia: Kita Rawat sampai Pulih
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.