TEL AVIV, KOMPAS.TV - Media Israel melaporkan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu tengah bernegosiasi dengan dua negara besar untuk menampung warga Palestina dari Gaza.
Negosiasi itu diungkapkan Netanyahu saat dirinya berbicara dengan Kabinet Keamanan Israel atas upaya pemindahan sukarela warga Palestina dari Gaza
Media Israel The Jerusalem Post melaporkan hal itu pada artikelnya, Rabu (9/4/2025).
Baca Juga: MUI Pertanyakan Niat Prabowo Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia: Apakah Sesuai Rencana Israel?
Pembicaraan tersebut dilalukan Netanyahu setelah melakukan kunjungan ke Gedung Putih, Amerika Serikat (AS).
"Itu adalah arah yang harus dituju," kata Netanyahu, terkait upaya pemindahan sejumlah besar warga Gaza.
Sebelumnya pada bulan lalu, Pemerintahan Presiden AS Donald Trump dilaporkan tengah berusaha mencari negara yang siap menerima warga Palestina dari Gaza.
Hal itu selaras dengan upaya Trump yang ingin membangun Gaza, yang hancur karena perang sejak Oktober 2023, menjadi “riviera” di Timur Tengah.
Laporan Netanyahu itu muncul di tengah kabar Presiden Prabowo Subianto berencana evakuasi 1.000 warga Palestina ke Indonesia.
Prabowo mengatakan bahwa warga Palestina itu akan dirawat di Indonesia hingga pulih dan kembali pulang.
Prabowo menegaskan warga yang akan dievakuasi ke Indonesia terutama mereka yang terluka, trauma atau anak-anak yatim.
Namun, menurutnya rencana itu bisa diwujudulan jika pihak-pihak terkait yang selama ini membantu Palestina sepakat, khususnya negara-negara Arab.
Baca Juga: Trump Hentikan Sementara Tarif Timbal Balik Selama Tiga Bulan kecuali China, Indonesia Termasuk?
“Kami siap mengirim pesawat-pesawat untuk mengangkut mereka, kita memperkirakan jumlahnya mungkin sekitar 1.000 untuk gelombang pertama,” ujar Prabowo di Lanud Halim Perdana Kusuma, Rabu (9/4/2025).
“Syaratnya adalah semua pihak harus menyetujui hal ini. Kedua, mereka di sini hanya sementara sampai mereka pulih, sehat kembali, dan pada saat mereka pulih, kondisi di Gaza sudah memungkinkan, mereka harus kembali ke daerah asal mereka. Saya kira itu sikap Pemerintah Indonesia,” ujarnya.
Hal itu diungkapkan Prabowo saat akan memulai lawatan ke lima negara Timur Tengah, Uni Emirat Arab (UEA), Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : The Jerusalem Post/Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.