SANTO DOMINGO, KOMPAS.TV — Jumlah korban tewas karena atap kelab malam yang runtuh mencapai 184 orang pada Rabu (9/4/2025) malam. Sementara itu, petugas berjuang keras untuk mengidentifikasi para korban, dan puluhan orang menunggu di luar lembaga forensik Republik Dominika untuk mendapatkan berita tentang keluarga mereka yang hilang dalam peristiwa ini.
Juan Manuel Méndez, direktur Pusat Operasi Darurat, mengatakan kru di lokasi kejadian masih mencari korban dan penyintas, meskipun tidak ada yang ditemukan dalam keadaan hidup sejak Selasa sore.
“Kami tidak akan menelantarkan siapa pun. Pekerjaan kami akan terus berlanjut,” katanya seperti dikutip dari The Associated Press.
Beberapa blok dari reruntuhan, orang-orang yang mencari teman dan keluarga mengenakan masker wajah dan mulai mengeluhkan bau tak sedap saat mereka memohon kepada petugas untuk memberikan informasi tentang orang yang mereka cintai.
Baca Juga: Korban Tewas Atap Klub Malam Roboh di Dominika Jadi 98 Orang, Sempat Telepon Presiden
Sebelumnya pada hari itu, petugas Institut Patologi Forensik Nasional membacakan nama 54 korban yang telah mereka identifikasi sejauh ini.
“Kami tidak bisa menunggu sampai malam!” kata seorang wanita yang sedang menunggu kabar tentang seorang kerabat yang namanya tidak ia dengar. “Kami akan menjadi gila!” katanya.
Petugas meminta agar keluarga tetap tenang, mengatakan bahwa mereka telah mengirimkan sedikitnya 28 jenazah kepada keluarga mereka tetapi belum menghitung semua jenazah yang ditemukan. Rabu malam, petugas menaikkan jumlah korban tewas menjadi sedikitnya 184, dengan lebih dari 200 orang terluka.
"Pihak berwenang menjual mimpi palsu kepada kami!" teriak José Sánchez, yang saudara laki-laki dan iparnya masih hilang.
Atap kelab Jet Set yang legendaris di Santo Domingo runtuh ketika tempat itu sedang diadakan konser. Ketika runtuh, klub tersebut tengah penuhi oleh para musisi, atlet profesional, dan pejabat pemerintah.
Sesaat sebelum runtuh, debu mulai berjatuhan dari langit-langit dan mengenai minuman orang-orang pada Selasa dini hari. Beberapa menit kemudian, seluruh atap pun runtuh. Beberapa lempengan beton langsung menewaskan beberapa orang dan menjebak puluhan lainnya di lantai dansa. Dalam beberapa menit berikutnya, sistem 911 negara itu menerima lebih dari 100 panggilan, banyak di antaranya dari orang-orang yang terkubur di bawah reruntuhan.
Baca Juga: Atap Klub Malam Roboh di Dominika Tewaskan 79 Orang, Gubernur Ikut Jadi Korban
Ikon musik merengue Republik Dominika, Rubby Pérez, bernyanyi di kelab tersebut sebelum bencana melanda. Jasadnya kemudian ditemukan pada Rabu dini hari.
Pemerintah mengumumkan pada Rabu malam bahwa mereka akan beralih ke fase pemulihan yang difokuskan pada pencarian jenazah setelah 145 orang diselamatkan dari reruntuhan klub malam tersebut. Tim penyelamat dari Puerto Rico dan Israel telah tiba Rabu pagi untuk membantu pencarian.
Sementara itu, Wali Kota Santo Domingo Carolina Mejía memuji warga yang ikut bertindak dalam situasi ini. Seorang warga Dominika diketahui membagikan kopi kepada mereka yang tengah berada di lokasi kejadian. Selain itu, seorang warga Kosta Rika yang tengah berlibur ke Dominika ikut bergabung dalam pencarian karena ia merupakan bagian dari tim penyelamat di negara asalnya.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.