KYIV, KOMPAS.TV - Komandan militer Ukraina mengungkapkan kengerian tentara Korea Utara dalam berperang di Rusia.
Militer Ukraina harus menghadapi tentara Korea Utara yang membantu perang Rusia di Kursk.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dilaporkan telah mengirim ribuan tentara Korea Utara untuk membantu Rusia menghadapi Ukraina di Kursk.
Baca Juga: Myanmar Kembali Dilanda Gempa Bumi, Berkekuatan Magnitudo 5,6
Kursk merupakan wilayah Rusia yang sebagian areanya diduduki Ukraina, yang melakukan serangan balasan Agustus lalu.
Pimpinan perang Ukraina Mayor Oleh Shyriaiev mengatakan pertama kali berperang dengan tentara Korea Utara di dekat Kruglenkoe, sebuah desa yang bejarak 8 mil dari Kursk.
“Mereka mencoba menyerang kami dengan satu kelompok kompi. Kami sudah siap,” ujar Shyriaiev dilansir dari ABC News, Selasa (8/4/2025).
“Kami sedikit mundur dan menciptakan ladang ranjau. Setelah Korea Utara menginjak ranjau itu, orang-orang saya menghabisi mereka dengan senjata,” lanjutnya.
Ia pun mengungkapkan bagaimana tentara Korea Utara lebih memilih mati ketimbang disandera.
“Mereka tak menyerah. Saya tak ingat ada saat kami tak mampu menyandera mereka,” ujarnya.
“Kami membawa beberpa orang yang sudah terluka, tetapi saya pikir mereka telah tewas karena luka-lukanya,” sambung Shyriaiev.
Baca Juga: Netanyahu Kecam Unit Elite Militer Israel yang Ingin Perang di Gaza Usai, Tuduh Dibiayai Asing
Dengan Ukraina yang menguasai beberapa wilayah di Kursk, dan upaya perdamaian terus berjalan, Shyriaiev menegaskan bahwa operasi itu berhasil, meski pada akhirnya Ukraina harus mundur.
“Mereka kehilangan banyak personel, baik kehilangan yang bisa dipulihkan dan yang tak dapat dipulihkan,” katanya terkait tentara Rusia dan Ukraina.
“Mereka telah kehilangan banyak perlengkapan, banyak infrastruktur mereka yang rusak, yang berarti mereka perlu membangun kembali. Ini juga datang dengan biaya, serta itu melemahkan Rusia,” tambah Shyriaiev.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : ABC News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.