KOMPAS.TV - Lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di India tengah jadi sorotan dunia.
Salah satu faktor yang diduga menjadi penyebab tsunami Covid-19 di India adalah mutasi virus corona B1617.
Varian B1617 merupakan varian baru virus corona, pertama kali diidentifikasi di India pada Desember 2020.
Varian ini disebut juga dengan ‘mutan ganda’ karena mengandung dua mutasi virus yaitu L452R dan E484Q.
Mutasi L425R dikhawatirkan dapat meningkatkan transmisi virus dan mengurangi kemanjuran antibodi.
Sementara mutasi E484Q dikhawatirkan akan membuat virus memiliki pengikatan sel yang lebih baik dibanding sebelumnya yang berpotensi menghindari kekebalan.
Apakah lebih menular?
Grace C Roberts, seorang Virolog di Queen’s University Belfast dalam tulisannya di The Conversation mengatakan, varian ini mungkin dapat menyebar lebih mudah daripada bentuk virus sebelumnya, karena mutasi L425R yang dibawanya memengaruhi protein lonjakan virus.
Apakah lebih berbahaya?
Sejumlah ilmuwan tengah meneliti varian baru tersebut untuk memastikan apakah virus menjadi lebih berbahaya dibandingkan yang lain.
Namun saat ini B1617 dikhawatirkan berefek pada kemanjuran vaksin.
Varian virus corona B1617 diketahui telah masuk ke Indonesia. Dua varian lain yaitu B117 yang berasal dari Inggris dan B1351 asal Afrika Selatan juga dikonfirmasi masuk ke Indonesia.
Hingga saat ini, sudah ada 16 kasus covid-19 di Indonesia yang disebabkan penularan mutasi baru virus corona dari ketiga negara tersebut.
"Jadi selain mutasi dari Inggris yang sekarang sudah ada 13 insiden, (kemudian) sudah ada 2 mutasi dari India masuk dan 1 mutasi dari Afrika Selatan," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers, Senin (3/5/2021).(*)
Grafis: Arief Rahman
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.