Kompas TV kolom opini

DANTE ALIGHIERI

Kompas.tv - 13 Januari 2025, 07:10 WIB
dante-alighieri
Dante Alighieri dan buku puisinya Divine Comedy (Sumber: Dok italianstudies.nd.edu)

Oleh: Trias Kuncahyono

KOMPAS.TV - Salah seorang saksi mata ketika Paus Bonifacius VIII, (bertakhta, 1294–1303), pada tanggal 22 Februari 1300 memaklumkan Tahun Yubileum pertama, yang disebut Tahun Suci adalah Dante Alighieri. 

Tokoh kondang–dikenal sebagai penyair, penulis, dan filsuf–yang hidup dari 1265 hingga 1321 ini, saat itu ada di Lapangan Santo Petrus, Vatikan.

Baca Juga: Urbi Et Orbi

Bersama para tokoh mahsyur lainnya–semisal, Giovanni Cimabue (pelukis), Giotto di Bondone (pelukis dan arsitek), Carlo de Valois saudara laki-laki Raja Perancis dan istrinya Catherine–Dante yang berasal dari Florence menjadi bagian dari ribuan peziarah.

Dante Alighieri menuliskan pengalaman batinnya selama di pengasingan, setelah hadir di Lapangan Santo Petrus itu dalam Divine Comedy. 

Puisi alegoris ini menggambarkan perjalanan jiwa kepada Tuhan melalui neraka (hell), api penyucian (purgatory), dan surga (heaven).

Kata Paus Paulus VI dalam Surat Apostoliknya, Altissimi cantus, Lagu Tertinggi, “Tujuan utama dari Divine Comedy adalah praktis dan transformatif. Puisi itu tidak hanya berusaha menjadi puisi yang indah dan baik secara moral tetapi secara efektif mampu mengubah manusia secara radikal membawanya dari kekacauan menuju kebijaksanaan, dari dosa menuju kekudusan, dari kemiskinan menuju kebahagiaan, dari merenungkan kengerian neraka menuju kebahagiaan surga” (n .17)

Dalam Surat Apostoliknya, Condor Lucis Aeternae, Kejujuran Cahaya Abadi, saat peringatan 700 tahun kematian Dante (2021), Paus Fransiskus bahkan menyebut penyair dari Florence itu sebagai “nabi pengharapan.”

Kata Paus, puisi Divine Comedy sebagai “sebuah perjalanan epik, sungguh, sebuah ziarah sejati, personal dan interior, namun juga komunal, gerejawi, sosial dan historis.” Karena “mewakili paradigma untuk setiap perjalanan otentik di mana umat manusia dipanggil untuk meninggalkan apa yang disebut oleh penyair “lantai pengirikan yang membuat kita begitu bangga”, untuk mencapai keadaan baru yang harmonis, damai dan bahagia”.

***

Ketika itu, para peziarah dari seluruh pelosok Eropa merasakan jiwanya bergejolak. Ada suasana batin, jiwa yang menggerakkan mereka berjalan kaki dari kampung halamannya menuju Roma. Kiranya, Dante pun demikian.

Situasi dunia Eropa pada akhir abad ke-13, seperti ketika pandemi Covid-19 melanda dunia. Di negara-negara Eropa, yang mayoritas penduduknya Kristiani, maka disebut Christendom, menderita karena peperangan dan wabah segala macam penyakit.

Dalam penderitaan seperti berada di jurang paling dalam itu, sebagaimana umumnya manusia, lalu ingat Tuhan lagi. Begitulah mereka pada waktu itu, juga sekarang. Perjumpaan dengan Tuhan terjadi lewat penderitaan.

Penderitaan lah yang mendorong mereka kembali ke cara hidup yang lebih suci. Mereka yakin bahwa masih ada kesempatan untuk membangun rekonsiliasi baru (dengan Tuhan): dilutio peccaminum, penghapusan dosa. Ada yang yakin akan memperoleh indulgensi penuh, indulgensi seratus tahun, dan ada yang yakin akan memperoleh indulgensi sebagian dengan ziarah ke Roma.

Katekismus Gereja Katolik 1471 memberikan definisi indulgensi sebagai “penghapusan siksa-siksa temporal di depan Allah untuk dosa-dosa yang sudah diampuni. Warga beriman Kristen yang benar-benar siap menerimanya, di bawah persyaratan yang ditetapkan dengan jelas, memperolehnya dengan bantuan Gereja, yang sebagai pelayan penebusan membagi-bagikan dan memperuntukkan kekayaan pemulihan Kristus dan para kudus secara otoritatif”

Maka dengan iman yang besar umat Kristiani di masa itu, bertekad untuk melakukan perjalanan (berjalan kaki, ziarah) ke Roma. Mereka ingin berdoa di makam Rasul Petrus dan Paulus. Dan, menerima berkat Paus, agar memperoleh rahmat dan kekuatan untuk melanjutkan perjalanan perziarahan hidup.

Ribuan orang dari berbagai penjuru Eropa, pada Desember 1299, datang ke Roma; merayakan Natal di Kota Abadi, sekaligus memohon berkar dari Paus. Ketika tahun sudah bergeser ke 1300, jumlah mereka semakin banyak.

***

Baca Juga: Ecce Venio Ad Te




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x