JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketika sedang berpuasa, seseorang diharuskan untuk menahan lapar, haus, dan nafsu sejak terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari. Biasanya, rentang waktu berpuasa berkisar antara 12 hingga 14 jam lamanya.
Namun, ada sejumlah negara yang memiliki waktu berpuasa lebih dari 18 jam karena memiliki waktu siang yang lebih panjang. Seperti yang dialami umat muslim di Denmark dan negara-negara lain seperti Norwegia dan Islandia. Mereka akan berpuasa jauh lebih lama daripada mereka yang berada di belahan bumi bagian selatan.
Bahkan, ada beberapa tempat di mana matahari tidak terbenam sama sekali pada waktu-waktu tertentu dalam setahun. Bahkan di Svalbard, sebuah kepulauan Norwegia di Samudra Arktik, mereka bisa bermandikan cahaya 24 jam dari bulan April hingga Agustus.
Mengutip Arabnews, seorang imam masjid di Oslo, Norwegia, Asim Mohammed mengatakan, beberapa jemaahnya akan mengambil libur selama Ramadan untuk mengatasi puasa yang panjang.
"Di Norwegia, ada perbedaan besar antara jam siang di musim panas dan musim dingin. Selama bulan-bulan musim dingin seperti Desember, matahari terbenam bisa terjadi paling awal pukul 15.15," kata Mohammed.
"Tentu saja, semua orang lebih menyukai Ramadan di musim dingin," sambungnya.
Menurutnya, ada tiga pilihan puasa bagi muslim di tempat-tempat yang melihat "matahari tengah malam".
Hal senada juga diungkapkan oleh Dr Ali Jumah Muhammad dalam laman resmi Lembaga Fatwa Mesir. Menurutnya, umat Islam yang berada dalam kondisi serupa disarankan untuk berpuasa sesuai dengan rentang waktu di Makkah.
Sebab, Makkah yang di dalamnya terdapat Ka'bah bukan hanya kiblat bagi umat Islam, tetapi juga tempat berasalnya negara-negara atau sering disebut Ummul Quro (ibu negara-negara).
Caranya, mereka bisa memulai puasa pada subuh waktu setempat, kemudian menyelesaikan puasa mereka pada jumlah jam itu seperti di Makkah, yaitu 14 jam.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.