Kompas TV lifestyle kesehatan

Dapat Daging Kurban: Mana yang Lebih Rendah Lemak, Sapi atau Kambing? Begini Penjelasan Dokter

Kompas.tv - 17 Juni 2024, 21:00 WIB
dapat-daging-kurban-mana-yang-lebih-rendah-lemak-sapi-atau-kambing-begini-penjelasan-dokter
Ilustrasi pembagian daging kurban. Mana yang lebih rendah lemak, antara daging sapi atau kambing? (Sumber: Instagram/bimasislamkemenag)
Penulis : Kiki Luqman | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Daging kurban baik berupa daging sapi atau kambing dapat diolah menjadi berbagai menu masakan. Namun, daging sapi dan kambing sering kali dibandingkan satu sama lain, banyak orang lebih memilih daging sapi karena teksturnya yang lebih lembut dibandingkan dengan daging kambing. 

Selain itu, ada anggapan bahwa daging kambing bisa memicu tekanan darah tinggi dan meningkatkan kolesterol. Namun, mana yang sebenarnya lebih rendah lemak?

Menanggapi hal ini, seorang ahli gizi yakni dr. Christopher Andrian, M.Gizi, Sp.GK, mengungkapkan bahwa kandungan lemak pada daging kambing lebih rendah dibandingkan daging sapi. Inilah yang membuat tekstur daging kambing lebih alot dan padat dibandingkan daging sapi.

“Daging kambing memiliki kandungan lemak yang lebih kecil dibanding daging sapi. Makanya daging kambing itu lebih alot dibanding sapi,” kata Christopher, Minggu (16/6/2024).

Baca Juga: Anies dan Sandiaga Terlihat Duduk Bareng di Pemutaran Perdana Film "Lafran"

Menurut dokter spesialis gizi ini, jika daging sapi dan kambing dibandingkan dalam berat dan bagian tubuh yang sama, maka kandungan lemaknya tetap lebih rendah pada daging kambing. 

“Komparasi sama-sama per 100 gram antara daging kambing dan sapi di bagian yang sama. Misalnya di paha, itu tetap lemak di kambing lebih kecil dibanding sapi,” ujarnya.

Christopher juga menyarankan bahwa konsumsi harian daging, baik itu daging sapi maupun kambing, sebaiknya tidak lebih dari 100 gram per hari. Takaran ini dianggap cukup untuk memenuhi asupan protein yang dibutuhkan tubuh. 

“Tapi untuk konsumsi harian sebaiknya daging sapi maupun kambing cukup dikonsumsi per 100 gram,” jelas dr. Christopher. 

Ia juga menjelaskan stigma buruk yang melekat pada daging kambing yang dianggap berbahaya bagi kesehatan. Menurutnya, faktor yang membuat daging kambing dianggap tidak sehat adalah cara pengolahannya.

Daging kambing sering kali dimasak dengan tambahan lemak seperti santan untuk membuatnya lebih empuk. Hal inilah yang membuat kandungan lemak dalam masakan meningkat, sehingga berbahaya bagi kesehatan tertentu.

“Sebetulnya daging kambing itu yang bikin dianggap buruk itu karena proses memasaknya. Supaya enggak alot masaknya sukapakai lemak, itu yang bikin kolesterol atau darah tinggi,” tandasnya dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Sapi Jumbo Kurban Milik Presiden Jokowi Disembelih di Kulon Progo


 



Sumber : Kompas.com



BERITA LAINNYA



Close Ads x