YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Guru Besar Ilmu Budaya Pengkajian Amerika UGM Ida Rochani memaparkan gambaran hubungan bilateral Indonesia dan Amerika di masa kepemimpinan Joe Biden. Ia menjelaskan potensi sentimen positif di bawah kepemimpinan Joe Biden ketimbang Donald Trump.
Menurut Ida, Joe Biden telah bekerja mendampingi Barack Obama selama delapan tahun memimpin Amerika Serikat. Saat itu, Obama banyak melibatkan diri dalam forum-forum dan pertemuan di ASEAN.
“Melihat apa yang dilakukan Obama, Joe Biden juga akan melakukan itu, termasuk faktor eksternal lainnya, seperti komitmen Amerika di regional Asia Pasifik, jadi tidak begitu berbeda,” ujarnya, Rabu (20/1/2021).
Baca Juga: Bon Jovi Bakal Tampil Dalam Pelantikan Joe Biden, Ada Justin Timberlake dan Lady Gaga juga!
Ida juga melihat semangat yang dibawa Joe Biden berbeda dengan Donald Trump. Dalam pernyataan-pernyataannya, Joe Biden mengusung semangat dan harapan tentang keadilan, sains, dan sebagainya. Sementara, Donald Trump berambisi untuk membuat Amerika menjadi negara besar kembali.
Ia menuturkan selama ini Amerika Serikat kerap mengusung isu hak asasi manusia (HAM). Namun, ia berpendapat isu ini akan menjadi tidak terlalu populer selama masa kepemimpinan Joe Biden karena dunia masih berkutat dengan pandemi Covid-19.
“Jika dikaitkan dengan isu HAM di Indonesia, maka isu terorisme dan rasisme bukan menjadi poin utama hubungan bilateral Amerika Indonesia,” ucapnya.
Baca Juga: Rachel Levine, Dokter Transgender yang Ditunjuk Joe Biden jadi Wakil Menteri Kesehatan AS
Kemungkinan besar, hubungan bilateral kedua negara justru akan terhubung dengan isu yang lebih realistis, seperti kesehatan atau perdagangan. Selain itu, Joe Biden juga dinilai lebih jernih dalam melihat hubungan dengan China.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.