Kompas TV nasional sosok

In Memoriam Anton Medan: Nabi Saja Ada yang Pernah Dipenjara

Kompas.tv - 16 Maret 2021, 05:30 WIB
in-memoriam-anton-medan-nabi-saja-ada-yang-pernah-dipenjara
Muhammad Ramdhan Effendi atau Tan Hok Liang alias Anton Medan meninggal dunia pada Senin (15/3/2021). (Sumber: KOMPAS/DANU KUSWORO)
Penulis : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Setelah cukup lama menderita stroke dan diabetes, Anton Medan pun berpulang keharibaan Tuhan, Senin (15/3/2021) di Bogor, Jawa Barat. Pemilik nama  Tan Hok Liang ini lahir di  Tebing Tinggi, Sumatera Utara pada 10 Oktober 1957. 

Dalam catatan kriminalnya, Anton sudah beraksi di dunia hitam dalam usia yang sangat belia, 12 tahun. Masuk dan keluar penjara hingga dikenal sebagi  mafia kelas kakap yang membuka usaha judi di Kalijodo, Jakarta Utara.

Dalam perjalanan hidupnya, Anton kemudian bertobat dan pindah keyakinan menjadi pemeluk Islam dan bergnati nama menjadi Ramdhan Effendi. Bahkan, Anton kemudian membuka pesantren dan menjadi seorang pendakwah. Anton juga mendirikan sebuah masjid bernama Masjid Jami' Tan Hok Liang di area Pondok Pesantren At-Taibin, Cibinong. 

Baca Juga: Anton Medan Meninggal Dunia, Semasa Hidup Pernah Jadi Mafia hingga Tobat dan Dirikan Masjid


Gaya khas bangunan Masjid Jami' Tan Hok Tek Liong itu mengambil gaya bangunan Tionghoa sebagai ciri khas Anton yang keturunan Tionghoa. Sejak dulu, Anton memang bercita-cita membangun pondok pesantren yang bisa dijadikan tempat belajar agama para mantan narapidana.

  "Yang dibangun pertama Bapak (Anton Medan) kuburannya dulu, terus dilanjutin ngebangun pondok pesantren," kata Deni Chunk (41), pengurus Pondok Pesantren At-Taibin kepada TribunnewsBogor.com pada Juni 2017.

Dunia narapidana kemudian tak lepas dari perjalanan hidupnya. Pesantren yang dia dirikan memang ditujukan kepada para mantan narapidana yang ingin menjalani hidup dengan tenang dan mengabdi pada manusia dan Tuhan.

Baca Juga: Anton Medan: Ahok Menerima Vonis dari Hakim

Tidak heran bila Anton cukup sering diundang ke acara-acara yang diadakan oleh Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), untuk memberikan motivasi dan semangat kepada para narapidana. Para narapidana yang banyak diasingkan oleh lingkungan dan dianggap sampah masyarakat, bagi Anton tetaplah memiliki nilai bila mereka berubah.


Misalnya,  saat memberikan ceramah motivasi kepada peserta Jambore Narapidan Untuk Kemanusiaan, Rabu, 12 Oktober 2016, di Bumi Perkemahan Cibeureum. Di hadapan pada warga binaan,  Anton yang pernah dipenjara 18 tahun 7 bulan, menyinggung pepatah "Tuntutlah Ilmu Hingga ke Negeri Cina." "Kenapa harus jauh-jauh ke Cina kalau di sini ada Anton Medan," ucapnya lantang yang lansung disambut riuh para peserta jambore.


Anton juga mencontohkan sejumlah tokoh yang pernah mendekam di penjara. Menurutnya, jangankan orang biasa bahkan nabi saja ada yang pernah dipenjara. "Xanana Gusmao jadi PM Timor Leste. Buya Hamka lahirkan banyak buku. Ada juga Nelson Mandela yang jadi Presiden Afrika Selatan," ujarnya. Bahkan, dia mengutip perkataan Presiden pertama Soekarno, universitas tertinggi adalah penjara.

Kini, Anto Medan sudah tiada. Kisah perjalanan hidupnya sebagai mantan penjahat dan kemudian bertobat banyak menginspirasi para narapidana.  Dia dimakamkan di komplek pesantren yang dia dirikan. 


 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x