JAKARTA, KOMPAS.TV - Upaya mengalihkan siaran televisi terestrial dari analog ke digital diyakini membawa keuntungan bagi masyarakat luas.
Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggara Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Ahmad M. Ramli menyebut siaran digital memiliki keunggulan berupa kualitas dan kecepatan.
"Migrasi dari siaran televisi analog ke digital ini adalah suatu keniscayaan," kata Ramli dalam webinar Sosialisasi TV Digital 2021, Kamis (22/7/2021).
Mengingat di Indonesia sendiri penghentian siaran analog atau analog switch off (ASO) tergolong lambat karena terganjal regulasi.
Baca Juga: Tahap Pertama Migrasi Siaran Televisi Digital, Kominfo Genjot Persiapan
Dasar hukumnya saja baru ada ketika Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja disahkan dan mengamanatkan ASO agar selesai paling lambat 2 November 2022.
Kominfo menegaskan, dengan beralih ke siaran televisi teresterial digital, masyarakat akan mendapat siaran yang berkualitas, baik dari segi gambar maupun suara.
Selain itu, penghentian siaran analog juga akan berdampak pada ketersediaan internet kecepatan tinggi di dalam negeri.
Karena selama ini, spektrum frekuensi radio 700MHz yang sangat cocok untuk telekomunikasi, banyak dimakan oleh siaran televisi teresterial analog.
"Siaran analog ini boros. Ketika siaran analog dihentikan, akan ada dividen digital sebesar 112MHz yang bisa dialokasikan untuk kepentingan lain," ungkap Ramli.
Baca Juga: Siaran TV Analog Akan Berganti ke TV Digital
Pemerintah pun berencana menggunakan digital dividen hasil ASO ini untuk menyediakan layanan internet kecepatan tinggi.
Selain itu, upaya penyediaan internet kecepatan tinggi juga akan didukung oleh pembangunan infrastruktur telekomunikasi, terutama di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T).
"Ditambah dividen digital, ini akan sangat membantu dan masyarakat akan dapat internet yang lebih baik lagi," tutur Ramli.
Namun, perlu diingat, tidak semua perangkat televisi bisa menangkap siaran digital.
Bagi masyarakat yang perangkat televisinya belum mendukung, maka perlu memasang alat bantu, set top box.
Rencananya, pemerintah bakal memberikan subsidi set top box sebanyak 6,5 hingga 7 juta unit bagi masyarakat kelas bawah.
Penyediaan set top box ini merupakan komitmen lembaga penyiaran sebagai penyelenggara multipleksing dan pemerintah melalui TVRI.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.