Kompas TV nasional politik

Politikus PDIP Ingatkan Pemerintah Ledakan Kasus Covid di AS Jangan sampai Terjadi di Indonesia

Kompas.tv - 31 Agustus 2021, 10:19 WIB
politikus-pdip-ingatkan-pemerintah-ledakan-kasus-covid-di-as-jangan-sampai-terjadi-di-indonesia
Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo (Sumber: dpr.go.id)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Desy Afrianti


JAKARTA, KOMPAS TV - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mengatakan, ledakan kasus harian Covid-19 di Amerika Serikat, sepekan terakhir, merupakan peringatan keras bagi Pemerintah Indonesia agar tetap waspada, tidak berpuas diri dan tetap mentaati protokol kesehatan. 

“Kita tidak mau ledakan kasus Covid-19 seperti yang terjadi di Amerika Serikat terjadi di Tanah Air. Karena itu, kita tidak boleh meniru perilaku warga Amerika yang abai terhadap protokol kesehatan karena mengira Corona sudah mau hilang,” kata Rahmad dalam keterangan tertulis, Selasa (31/8/2021)

Politikus PDIP itu menyebut, kasus harian Covid-19 di Negeri Paman Sam itu memang sempat melandai dalam beberapa minggu terakhir. Namun, pada akhir Agustus kenaikan kasus pun terjadi karena diduga masyarakatnya yang abai terhadap protokol kesehatan. 

Baca Juga: Peti Mati Banjir Dipesan Selama Pandemi, Khusus untuk Jenazah Pasien Covid-19 Dibuat Berbeda

“Kasus harian Covid di Amerika sempat landai, 11 ribu kasus perhari. Tapi, seperti kita ketahui, minggu terakhir ini,  kasus melonjak hingga lebih 1000 persen. Artinya, dalam seminggu ini kasus yang sebelumnya 11 ribu naik jadi 160 ribu hingga 200 ribu perhari,” ujarnya.

Menurut dia, lonjakan kasus yang gila-gilaan di Amerika Serikat tersebut karena anggapan bahwa Covid-19 sudah menghilang, sehingga perilaku warga Amerika jadi tidak patuh terhadap protokol kesehatan. 

“Pertama warga Amerika banyak yang abai karena mengira Covid sudah mau hilang, Covid tidak ada lagi. Kedua, menyusul turunnya  kasus harian sehingga pemerintah setempat membuat pelonggaran-pelonggaran,” katanya.

Ia mengimbau kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah, para tokoh masyarakat hingga petugas satgas Covid-19 ditingkat RT dan RW untuk  saling mengingatkan bahwa covid masih ada.

“Kita tidak boleh melonggarkan displin dan protokol kesehatan harus tetap kencang diikat pinggang  hingga covid itu benar2 lemah,” katanya

Selain itu, ia juga mengingatkan pemerintah pusat agar mempersiapkan infrastruktur kesehatan dengan baik agar pengalaman pahit sebelumnya, sulitnya pemperoleh obat-obatan, langkanya stok oksigen, tidak terulang lagi.

“Kita sempat mengalami kirisis fasilitas kesehatan, hal tersebut tidak boleh terjadi lagi,” kata Rahmad. 

Sebagai informasi, pandemi Covid-19 kembali mengkhawatirkan di Amerika Serikat. 

Meski memiliki angka vaksinasi yang cenderung tinggi, negara itu tetap mengalami peningkatan infeksi yang signifikan, bahkan lebih dari 1000% bila dibandingkan Juni lalu.  

Baca Juga: Kasus Covid-19 Menurun, Berikut Penyesuaian Aturan PPKM di Jawa dan Bali untuk Seminggu ke Depan

Mengutip data interaktif Covid-19 milik New York Times, pada akhir Juni lalu rata-rata kasus infeksi di Negeri Paman Sam masih berada di level 11 ribuan per minggunya. 

Saat ini rata-rata infeksi mingguan telah mencapai 141 ribu kasus perharinya. Ini merupakan kenaikan lebih dari 10 kali lipat.
 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x