JAKARTA, KOMPAS.TV - Sejak pertama kali muncul pada Desember 2021 lalu, kasus Covid-19 varian Omicron terus menunjukan peningkatan, terutama di Jakarta dan sekitarnya.
Karenanya, Kepala Bidang Komunikasi Publik Satgas Covid-19 DKI Jakarta Hery Trianto membenarkan, adanya potensi puncak kasus Omicron dalam waktu dekat ini.
"Ya benar, (potensi puncak kasus Omicron) ini berdasarkan studi kasus di berbagai negara, termasuk di Afrika Selatan, New York (Amerika Serikat), atau pun Inggris," kata Hery dalam program Kompas Petang, Minggu (23/1/2022).
"Di mana puncak tertinggi dari kasus Omicron ini (biasanya) terjadi pada 38-68 hari setelah kasus pertama ditemukan," sambungnya.
Baca Juga: 2 Warga di NTB Positif Covid-19 Varian Omicron, 1 Riwayat Kontak dengan Orang dari Jakarta
Dengan demikian, jika kasus postif Covid-19 varian Omicron pertama Indonesia ditemukan di Jakarta pada Desember lalu, maka puncaknya kemungkinan besar terjadi Februari hingga Maret nanti.
Meski begitu, apabila benar-benar terjadi, Hery tetap berharap puncak kasus Covid-19 varian Omicron tidak akan separah Delta pada pertengahan tahun lalu.
"Karena kita telah mampu menanggulangi kasus penularan (varian Omicron) ini pada level yang sangat rendah dalam enam belas pekan sebelumnya," tutur Hery.
"Kalau pun itu terjadi, perkiraan pemerintah, puncak kasus (Omicron) akan berlangsung dengan kasus harian sekitar 25.000," terangnya.
Baca Juga: 5 Wilayahnya Masuk Zona Merah, Jakarta Jadi Episentrum Covid-19 Varian Omicron
Akan tetapi, perhitungan itu hanya berlaku ketika masyarakat tetap patuh dan taat menjalankan protokol kesehatan.
"Karena memang kami yang di hulu ini menaruh perhatian dan kepercayaan kepada masyarakat, yang telah berjibaku dengan pandemi selama dua tahun terakhir," ujar Hery.
"Jadi, apa yang disampaikan oleh pemerintah, imbauan untuk membatasi mobilitas kemudian mengurangi aktivitas di kantor, mestinya dilakukan secara konsisten," tandasnya.
Jika tidak disiplin protokol kesehatan, maka laju penularan virus Corona varian Omicron dapat melebihi perkiraan pemerintah tadi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.