Kompas TV nasional berita utama

Kenapa Lansia Diimbau Tak Keluar Rumah Sebulan ke Depan? Ini Alasan dari Luhut

Kompas.tv - 6 Februari 2022, 13:39 WIB
kenapa-lansia-diimbau-tak-keluar-rumah-sebulan-ke-depan-ini-alasan-dari-luhut
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengimbau para lanjut usia (lansia) untuk membatasi mobilitasnya dengan tidak keluar rumah selama dua minggu hingga sebulan ke depan. (Sumber: Kemenkomarves)
Penulis : Aryo Sumbogo | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memberikan sebuah imbauan kepada masyarakat yang tergolong lanjut usia (lansia).

Setidaknya untuk dua minggu hingga sebulan ke depan, Luhut mengimbau kepada para lansia supaya membatasi mobilitasnya dengan tidak keluar rumah.

Alasannya, lanjut Luhut, karena saat ini tengah terjadi lonjakan kasus kasus Covid-19 varian Omicron yang penyebarannya mesti dikendalikan bersama.

"Saya usul dua minggu sampai sebulan ke depan untuk orang-orang yang saya sebut tadi (lansia) eloknya tinggal di rumah dahulu sementara," kata Luhut saat menghadiri Harlah Ke-96 NU di NTT secara virtual, Sabtu (5/2/2022).

Baca Juga: Perhatian buat Lansia, Menko Luhut Saran Sebulan ke Depan Jangan Keluar Rumah Dulu

"Buat teman-teman yang umurnya 60 tahun ke atas dan belum divaksin, serta punya komorbid, saya sarankan jangan keluar dari rumah," jelasnya

Meski begitu, Luhut juga meminta kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terlalu panik dengan usulannya soal pembatasan mobilitas lansia.

Dalam kesempatan itu, Luhut tak lupa mengingatkan bahwa betapa pentingnya peran vaksinasi dalam mencegah penyebaran virus Corona, terutama dalam kondisi seperti ini.

Apalagi jika partisipasi dalam program vaksinasi tersebut dibarengi dengan penerpan protokol kesehatan secara disiplin dan ketat.

Baca Juga: Luhut Jawab Permintaan Anies Hentikan PTM 100 Persen di Jakarta

Oleh sebab itu, Luhut meminta agar masyarakat tidak menganggap enteng varian Omicron, meski gejalanya terbilang ringan dan perawatannya cukup singkat daripada mutasi virus Corona sebelumnya.

"Akan tetapi, tidak boleh menganggap enteng Omicron karena virus ini juga bisa merusak tubuh kita," ujar Koordinator PPKM Jawa-Bali tersebut.

Luhut menekankan, segala upaya telah dikerahkan oleh pemerintah untuk menanggulangi penyebaran Covid-19, khususnya varian Omicron yang menjadi fokus utama saat ini.

Namun, jika masyarakat tetap enggan patuh hingga terkonfirmasi positif Covid-19, maka itu menjadi risiko esti ditanggung oleh dirinya sendiri.

"Jadi, bagi yang belum divaksin, Anda adalah sasaran dari Omicron ini. Kalau terjadi apa-apa (positif Covid-19), Anda yang bertanggung jawab terhadap diri sendiri," tegas Luhut.



Sumber : Antara



BERITA LAINNYA



Close Ads x