Kompas TV nasional peristiwa

Heboh Fenomena Ikan Naik ke Daratan di Kepulauan Seribu, BMKG: Tidak Ada Kaitannya dengan Tsunami

Kompas.tv - 20 Desember 2022, 22:34 WIB
heboh-fenomena-ikan-naik-ke-daratan-di-kepulauan-seribu-bmkg-tidak-ada-kaitannya-dengan-tsunami
Fenomena ikan naik ke daratan kembali terjadi di Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu, Jakarta Utara. (Sumber: Istimewa)
Penulis : Fiqih Rahmawati | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Fenomena ikan naik ke daratan kembali terjadi. Sebuah video yang viral di media sosial menampilkan ribuan ikan kecil yang berloncatan ke permukaan. Tak sedikit ikan yang melompat ke daratan.

Tampak sejumlah warga langsung mengambil ikan-ikan yang naik ke daratan menggunakan jaring seadanya. Mereka juga mengumpulkan ikan-ikan yang sudah mati di daratan.

Fenomena ikan naik ke daratan ini terjadi di kawasan Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, tepatnya di kawasan Pulau Bidadari. Fenomena yang sama diduga tak hanya terjadi di wilayah Kepulauan Seribu, tetapi juga di sejumlah daerah di Tanah Air.

Baca Juga: Beredar di Medsos Ada Gempa dan Tsunami Besar di 20 Desember sampai 23 Januari, Ini Kata BMKG

Lantas, mengapa fenomena ini terjadi?

Kepala Pusat Meteorologi Maritim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Eko Prasetyo menjelaskan, fenomena ikan naik ke daratan tidak berhubungan dengan gempa dan tsunami.

“Fenomena ikan meloncat hingga di tepian daratan yang saat ini viral di beberapa daerah, khususnya di Kepulauan Seribu, itu bisa terjadi di beberapa daerah lainnya. Ini tidak ada kaitannya dengan kejadian gempa atau tsunami,” kata Eko, Selasa (20/12/2022).

Eko mengatakan, saat ini pihaknya masih meneliti lebih lanjut penyebab dari fenomena ikan naik ke daratan tersebut. Fenomena tersebut bisa terjadi karena beberapa hal, seperti faktor kesuburan perairan hingga arus konveksi atau pergerakan air laut akibat perbedaan suhu air laut.

“Bisa saja terjadi karena perbedaan kesuburan perairan di lautan yang tengah ke perairan yang lebih dangkal di tepian,” jelas Eko.

Baca Juga: BMKG Ungkap Penyebab Gempa Sumur Banten M 5,1, Efeknya Terasa Sampai Lampung

“Juga bisa disebabkan oleh dorongan arus konveksi, di mana unsur hara naik ke permukaan, kemudian didorong oleh angin, arus, dan gelombang, menuju ke daratan atau ke garis pantai,” sambungnya.

Untuk itu, dia mengimbau agar masyarakat tidak perlu panik dan tetap menjalankan aktivitas seperti biasa.


 

 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x