JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendorong Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menggunakan teknologi canggih sebagai penunjang pencarian dan pertolongan agar lebih efektif. Hal ini disampaikan dalam HUT ke-51 Basarnas, Kamis (16/2/2023).
Jokowi menilai teknologi yang dibutuhkan Basarnas antara lain drone rescue yang dilakukan untuk menyelamatkan atau mengevakuasi orang, robot snake untuk mencari di tempat sempit, robot diver untuk menyelam, hingga jet suit untuk operasi di tempat tinggi.
"Hal-hal ini yang Basarnas harus segera memiliki. Saya enggak tahu anggarannya ada atau enggak ada. Kalau enggak ada, tentunya segera diajukan," kata Jokowi membuka rapat kerja nasional Basarnas.
Jokowi mengatakan pihaknya melalui Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy dan Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Baca Juga: Jokowi: Potensi Bencana Dunia Meningkat 5 Kali Lipat, Indonesia Naik 81 Persen
"Nanti Pak Menko PMK tolong dicatat, Pak Menteri Sekretaris Kabinet Pak Seskab nanti dibantu Basarnas untuk memiliki peralatan yang tadi saya sampaikan," ujarnya.
Jokowi menilai respons Basarnas terkait evakuasi korban dan kebencanaan sudah cepat. Hal ini dilihat Jokowi sendiri ketika dirinya mengikuti dan melihat langsung evakuasi yang dilakukan Basarnas.
"Dari pengalaman-pengalaman yang ada. Dari saat Air Asia di 2014 yang jatuh di perairan Belitung, kemudian Sriwijaya SJ-182 di kepulauan Seribu, Kemudian Lion Air JT-610 di perairan Karawang 2018 dan juga Kapal motor Sinar Bangun di Toba di 2018," tuturnya.
"Semuanya saya mengikuti dan beberapa saya melihat langsung di lapangan. Kecepatan respons dari Basarnas saya harus menyampaikan apa adanya. Sangat cepat," kata Jokowi disambut tepuk tangan peserta rapat.
Baca Juga: Di Tengah Cuaca Buruk dan Ancaman Bencana, Basarnas Gelar Pelatihan Water Rescue
Jokowi berharap Basarnas terus meningkatkan kecepatan respons dan evakuasi para korban bencana atau kecelakaan yang tengah menimpa. Pasalnya respons Basarnas benar-benar ditunggu oleh keluarga korban.
"Karena memang harapan korban dan keluarga korban bertumpu pada Tim SAR. Kecepatan evakuasi untuk menentukan jumlah nyawa yang diselamatkan juga berada di Tim SAR," ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.