JAKARTA, KOMPAS.TV- Hasil survei Litbang Kompas periode Agustus 2023 mengungkapkan, tidak kurang dari tiga perempat bagian responden menyatakan rasa puas mereka atas segenap kinerja pemerintahan saat ini.
Bahkan, terbangun hubungan erat capaian kinerja pemerintahan dengan besarnya derajat kepercayaan dan loyalitas publik pada rekomendasi politik Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Pemilu 2024.
Sejalan dengan meningkatnya derajat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan, meningkat pula kecenderungan publik menggantungkan pilihan politik mereka pada rekomendasi Jokowi.
Dalam survei terungkap, ada 18,1 persen responden yang memastikan bakal memilih sosok ataupun calon presiden yang direkomendasikan oleh Presiden Jokowi.
Baca Juga: Survei Litbang Kompas soal Elektabilitas Bacapres, Ini Tanggapan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra
Sementara sekitar separuh bagian responden (49,7 persen) yang masih mempertimbangkan, menyatakan pikir-pikir, dan menggantungkan putusan pada kualitas sosok calon yang direkomendasikan.
Sisanya, hampir sepertiga bagian (32,6 persen) menyatakan kepastian tak akan memilih siapa pun calon yang terekomendasikan Jokowi.
Rekomendasi politik
Dikutip dari Kompas.id, Rabu (23/8), dari survei ini setidaknya terdapat dua kondisi yang menguatkan posisi Jokowi dalam persaingan politik.
Pertama, semakin kuatnya daya tawar politik Presiden Jokowi. Hal itu terlihat dalam kaitannya dengan keberlanjutan program-program kerja dan capaian kabinet pemerintahan selama masa kekuasaannya.
Hasil survei mengungkapkan, siapa pun sosok calon presiden yang bersaing dalam pemilu kali ini, mereka akan lebih banyak mendapat insentif elektoral jika keberlanjutan program kerja kabinet pemerintahan Jokowi menjadi pilihan program kerja.
Kedua, semakin kuatnya daya tawar politik Presiden Jokowi berimplikasi langsung pada potensi elektabilitas yang akan diraih masing-masing bakal calon presiden.
Dengan menampilkan simulasi persaingan tiga sosok bakal calon presiden, tampak signifikan keberadaan faktor Jokowi dalam memoderasi pilihan publik.
Survei membuktikan, Jika bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo memilih melanjutkan program kerja kabinet pemerintahan saat ini, memiliki potensi dipilih 36,9 persen responden. Sebaliknya, jika Ganjar menanggalkan keberlanjutan program kerja kabinet, dukungan menyusut, tinggal 30 persen.
Begitu pula dengan bakal calon presiden Prabowo Subianto, jika mengusung komitmen keberlanjutan program kerja kabinet, ia meraih 35,4 persen dukungan potensial.Tapi dukungan publik akan berkurang menjadi 27,8 persen jika ia memilih tidak melanjutkan program kerja pemerintahan.
Baca Juga: PKS soal Elektabilitas Anies di Survei Litbang Kompas Terbaru: Warning buat Koalisi
Hal yang sama berlaku bagi Anies, bakal calon presiden yang mempopulerkan "perubahan" dalam visi misinya, jika meneruskan program kerja pemerintahan Jokowi berpotensi meningkatkan elektabilitas hingga sekitar 7 persen ketimbang sebaliknya, yakni tidak melanjutkan program kerja kabinet sekarang.
Sumber : Kompas.id, Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.