JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko membantah anggapan bahwa penunjukkan calon Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto terlalu cepat. Moeldoko menyebut penunjukkan Agus Subiyanto tidak terkait kepentingan politik.
Jenderal Agus Subiyanto dicalonkan menjadi calon panglima TNI kendari baru sekitar sepekan menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad).
"Apakah ada intensi atau kepentingan politik? Nggak. Saya pastikan murni itu memang masanya sudah pas seperti itu,” kata Moeldoko dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (9/11/2023).
Baca Juga: Jokowi Disebut Percepat Pergantian Panglima TNI, Moeldoko: Masyarakat Jangan Berimajinasi Berlebihan
Moeldoko menyampaikan bahwa masa tugas Laksamana Yudo Margono sebagai panglima TNI sudah berakhir pada bulan November 2023.
Eks Panglima TNI itu menambahkan, pemerintahan Joko Widodo menjamin netralitas TNI/Polri dan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemilu 2024 mendatang.
"Kalau ada pelanggaran-pelanggaran, saya pikir masyarakat bisa komplain itu. Garisnya sangat jelas, presiden sangat jelas, berkali-kali mengatakan posisi TNI/Polri sangat clear,” kata Moeldoko.
“Sepanjang yang saya tahu, beberapa kali beliau bicara dengan saya dan saya juga lapor kepada beliau bahwa, ‘Pak, saya dalam posisi netral dalam pemilu kali ini. ‘(dijawab) Ya sama, kita netral,’” lanjutnya.
Ketika ditanya soal putusan Mahkamah Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK), Moeldoko enggan berkomentar. Moeldoko beralasan putusan MK atau MKMK bukan menjadi ranahnya.
Baca Juga: Jokowi Ucapkan Terima Kasih dan Titip Salam ke Pangeran MBZ saat Resmikan PLTS Rp1,7 T
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.