Kompas TV nasional politik

Ditanya soal Demokrasi saat Pimpin Indonesia, Prabowo: Kenapa Tidak Tanya Masyarakat Indonesia?

Kompas.tv - 16 Mei 2024, 15:02 WIB
ditanya-soal-demokrasi-saat-pimpin-indonesia-prabowo-kenapa-tidak-tanya-masyarakat-indonesia
Menhan sekaligus presiden terpilih Prabowo Subianto (kiri) bertemu dengan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan atau MBZ (kanan), di Istana Al Shati, Abu Dhabi, Senin (13/5/2024). (Sumber: istimewa)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden terpilih RI Prabowo Subianto menegaskan komitmennya terhadap demokrasi. Hal itu dia ungkapkan saat menghadiri Forum Ekonomi Qatar di Doha, Qatar, Rabu (15/5/2024) waktu setempat.

Saat itu, seperti dilansir Kompas.com, Prabowo menjawab pertanyaan yang dilontarkan Kepala Koresponden Internasional Bloomberg Asia Tenggara Haslinda Amin yang menyebut bahwa sejumlah orang khawatir Prabowo -- yang notabene eks militer -- akan melemahkan demokrasi saat memimpin Indonesia.

Prabowo pun menjawab pertanyaan itu dengan menegaskan komitmennya pada demokrasi. Menurut Prabowo, dirinya sudah keluar dari militer selama lebih dari 25 tahun.

"Anda tahu, saya sudah keluar dari militer selama mungkin lebih dari 25 tahun. Jadi menurut saya hanya itu yang Anda sebut militeristik, ini tidak relevan, itu tidak ada hubungannya dengan apa pun," kata Prabowo, dikutip Tribunnews.com.

Baca Juga: Peringatan Luhut ke Prabowo soal Orang Toxic di Kabinet Pemerintahan

Ia juga menyatakan bahwa dirinya sudah beberapa kali ikut kontestasi di pemilu, dan tiga kali rakyat Indonesia tidak memberikan persetujuan untuk memilihnya.

"Soal demokrasi, kenapa tidak bertanya pada masyarakat Indonesia? Saya ikut kontestasi pemilu sudah empat kali dan meminta persetujuan masyarakat Indonesia tiga kali,” tambahnya.

“Mereka tidak memberikan persetujuan saya. Kali ini mereka memberikan persetujuan. Di mana kekhawatiran terhadap demokrasi?" ucapnya.

Tudingan yang menyebut dirinya tidak menjunjung demokrasi, kata Prabowo, hanya dibuat oleh segelintir orang.

"Menurut saya, ini dibuat-buat oleh segelintir orang. Jadi saya akan bekerja sangat keras agar tidak mengecewakan rakyatku. Warisan yang ingin kita tinggalkan adalah nama baik, nama baik dalam sejarah negara kita," tambahnya.

Ia kemudian menegaskan keinginannya untuk melayani berdasar pada keikhlasan untuk menyejahterakan rakyat Indonesia.

"Saya dibesarkan di banyak negara dan saya melihat banyak dari mereka yang sangat miskin. Dalam hatiku, aku tidak bisa menerima hal itu di zaman sekarang ini. Indonesia anggota G20.”

“Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia. Banyak warga saya yang masih menjalani kehidupan yang sangat, sangat sulit," tambahnya.

Baca Juga: Idrus Marham soal Pemerintahan Prabowo Ada 40 Kementerian: Hoaks, Kabinet Bukan Tempat Penampungan

Hal itulah yang mendorongnya untuk memberikan kontribusi dengan wawasan dan pengalamannya saya dalam kepemimpinan.

“Saya yakin saya dapat berkontribusi banyak untuk memperbaiki kehidupan masyarakat saya," tutur Prabowo.


 

 



Sumber : tribunnews.com/Kompas.com



BERITA LAINNYA



Close Ads x