JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan penyebab cuaca di berbagai wilayah Indonesia terasa terik pada siang hari, tetapi masih diselingi hujan pada sore atau malam hari.
Pihak BMKG menjelaskan fenomena tersebut merupakan ciri khas masa peralihan antara musim kemarau dan musim hujan atau pancaroba.
"Biasanya, cuaca panas terjadi pada pagi hingga siang hari, diikuti dengan kemungkinan hujan pada sore atau malam. Hujan di masa peralihan ini sering bersifat tidak merata, dengan intensitas sedang hingga lebat dalam waktu singkat," tulis BMKG melalui akun Instagram @infobmkg, Senin (7/10/2024).
Lebih lanjut, kondisi atmosfer yang labil di masa peralihan meningkatkan potensi terbentuknya awan konvektif seperti Cumulonimbus (CB), yang bisa memicu cuaca ekstrem seperti petir, angin kencang, bahkan hujan es.
Baca Juga: Waspada Kekeringan, BMKG: 25 Wilayah Alami Kurang Hujan Kategori Ekstrem, Jawa Timur Terpanjang
Beberapa wilayah Indonesia, terutama di Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, hingga Kalimantan Timur, diperkirakan telah memasuki awal musim hujan pada Oktober dasarian II (11-20).
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada menghadapi cuaca yang terik dan potensi hujan lebat dalam beberapa hari ke depan.
Hujan dengan intensitas tinggi bisa terjadi kapan saja dan mungkin disertai petir serta angin kencang.
Berikut beberapa wilayah yang diperkirakan hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang.
Wilayah berpotensi hujan sedang-lebat
Baca Juga: Beda dengan Indonesia, Anggota DPR di Swedia Tak Dapat Tunjangan & Sederet Fasilitas
Wilayah berpotensi angin kencang
Sumber : Kompas TV, BMKG
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.