JAKARTA, KOMPAS.TV - Sejumlah partai koalisi pendukung pemerintahan Prabowo-Gibran mulai bersuara mengenai jatah menteri.
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid merespons kabar bahwa partainya akan mendapatkan jatah 2 menteri.
Jazilul menyatakan bahwa soal jatah menteri untuk partai pendukung koalisi adalah hak prerogatif presiden terpilih.
Ia mengaku tidak tahu apakah PKB akan mendapatkan 2 hingga 3 menteri dan menampik isu yang menyebut namanya masuk kabinet. Menurut Jazilul, yang terpenting adalah komitmen PKB untuk menyukseskan pemerintahan Prabowo mendatang.
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga merespons isu bahwa partainya akan mendapatkan jatah 5 menteri di kabinet Prabowo-Gibran.
AHY mengaku belum tahu pasti jatah kementerian apa saja yang akan ditugaskan untuk Partai Demokrat, menekankan bahwa Prabowo yang paling tahu kebutuhan agar kabinet mendatang bisa menjadi superteam.
Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia menanggapi isu bahwa partainya akan mendapatkan jatah 7 menteri.
Bahlil menyatakan bahwa jika dianggap layak, Golkar akan mengikhlaskan kadernya untuk membantu Prabowo di kabinet.
Ia menambahkan bahwa soal apakah dirinya akan kembali ditunjuk sebagai menteri adalah kewenangan presiden terpilih.
Siang ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani menghadap Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta.
Sri Mulyani menyebut kedatangannya ke istana adalah untuk melaporkan perkembangan pelaksanaan APBN 2024 sebelum pergantian presiden.
Saat ditanya apakah ia akan kembali masuk ke dalam kabinet Prabowo-Gibran, Sri Mulyani enggan berkomentar.
Baca Juga: Puan Maharani soal Kepastian PDIP Gabung Koalisi Prabowo: Diberitahu Secepatnya
#prabowo #menteri #politik #parpol
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.