JAKARTA, KOMPAS.TV - Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jakarta nomor urut 3, Rano Karno menilai sistem zonasi sekolah masih dibutuhkan di Jakarta.
Namun, ia menekankan hal itu juga harus selaras dengan infrastruktur di sekolah.
Hal tersebut disampaikan Rano dalam Debat Kedua Cagub-Cawagu Jakarta di Beach City International Stadium, Jakarta Minggu (27/10/2024).
Mulanya, ia menyebut zonasi merupakan bagian dari Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
yang lahir dari sebuah hasil Peraturan Menteri (Permen).
"Yang pada dasarnya secara kenyataan tadi disebutkan, memang di beberapa daerah banyak sekali infrastruktur sekolah yang kurang," kata Rano dalam debat.
Bahkan, ia mengaku baru mengunjungi Pulau Bidadari, Pulau Untung Jawa, dan mendapati belum adanya sekolah menengah atas (SMA) di wilayah tersebut.
Baca Juga: Kun Wardana soal Sistem Zonasi Sekolah, Soroti Jumlah Sekolah di Jakarta dan Kesejahteraan Guru
"Artinya sistem zonasi ini masih dibutuhkan, sambil kita menunggu membangun infrastruktur sekolah yang layak," tegasnya.
Ia menambahkan, setiap tahun kelulusan siswa sekolah dasar (SD) di Jakarta bisa mencapai 15 ribu orang.
Namun, daya tampung sekolah menengah pertama (SMP) di Jakarta hanya menampung 7 ribu orang.
"8 ribu harus ke mana? Pasti larinya ke swasta," jelasnya.
"Selama ini pemerintah daerah telah memberikan beasiswa untuk negeri dan juga memberikan beasiswa untuk anak-anak yang ada di swasta. Jadi memang itulah kendalanya," imbuhnya.
Baca Juga: Rencana Konkret Ridwan Kamil Tingkatkan Produk UMKM di Jakarta
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.