Kompas TV nasional peristiwa

Belum Ada Menu Susu di Makan Bergizi Gratis, Jubir Istana Beber Alasannya

Kompas.tv - 22 Januari 2025, 01:00 WIB
belum-ada-menu-susu-di-makan-bergizi-gratis-jubir-istana-beber-alasannya
Seorang siswa bersiap menyantap sajian dalam program Makan Bergizi Gratis di SMP Negeri 61, Slipi, Jakarta, Senin (6/1/2025). (Sumber: ANTARA FOTO/Reno Esir)
Penulis : Ade Indra Kusuma | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Juru Bicara Kepresidenan, Philips Vermonte menjelaskan penyediaan menu susu dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) diprioritaskan di daerah yang memiliki sentra peternakan sapi.

Philips, usai meninjau implementasi MBG di SLB Negeri 5, Jakarta Barat, mengatakan hal ini sejalan dengan kebijakan Badan Gizi Nasional (BGN) yang menyesuaikan menu berdasarkan potensi sumber daya lokal.

"Pernyataan dari BGN adalah diprioritaskan pada tempat-tempat yang memiliki sentra sapi," kata dia saat dikonfirmasi perihal ketiadaan menu susu di SLB Negeri 5, Jakarta Barat mengutip Antara, Selasa (21/1/2025).

Baca Juga: Peringatan Dini BMKG Rabu 22 Januari: 13 Wilayah Waspada Hujan Lebat

Philips mengatakan menu susu diprioritaskan pada tempat-tempat yang memiliki sentra sapi, seperti Cimahi, Jawa Barat, dan daerah lain yang mendukung ketersediaan susu.

Ia juga belum bisa memastikan kapan menu susu untuk Program MBG di Jakarta dapat terpenuhi, mengingat wilayahnya bukanlah penghasil susu.

"Yang jelas, yang dijalankan adalah menu yang sudah disusun oleh BGN, jadi yang penting kebutuhan gizinya cukup, bukan masalah ada susu atau enggaknya gitu," katanya.

Ia menambahkan bahwa program MBG saat ini telah berjalan di 238 titik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di 31 provinsi.

Jumlah ini diharapkan bertambah menjadi 900 titik pada April dan mencapai 2.000 titik pada Agustus mendatang.

Baca Juga: Sekjen DPP PKS Aboe Bakar Minta Pemerintah Tidak Membuat Kebijakan yang Memberatkan Masyarakat

Selain itu, kata Philips, menu makanan MBG dievaluasi dan dirotasi setiap 20 hari untuk memastikan variasi makanan dan mengenalkan keragaman kuliner Indonesia kepada siswa.

"Program ini bukan sekadar makan, tapi juga peristiwa kultural yang mengedepankan nilai inklusi, solidaritas, tradisi doa bersama, dan mengenalkan ragam kuliner Nusantara," ujarnya.


 




Sumber : Antara




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x