JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Komisi IX DPR RI Titiek Soeharto mengaku heran dengan adanya kelompok nelayan yang klaim bangun pagar laut sepanjang 30,16 km di perairan Tangerang, Banten.
Ia berkomentar, pagar sepanjang 30 km lebih itu memerlukan waktu lama dan biaya yang besar untuk pembangunannya.
“Ini biayanya mahal (pembangunan pagar laut), sudah dihitung-hitung, ada yang hitung katanya 12 koma berapa miliar gitu ya,” ujar Titiek di Jakarta, Selasa (21/1/2025), dilansir kanal YouTube KompasTV.
“Terus tiba-tiba ada yang mengaku bahwa ada sekelompok nelayan yang swadaya membangun pagar laut ini,” imbuh salah satu putri Presiden ke-2 RI Soeharto itu.
Ia menganggap pernyataan nelayan tersebut mengada-ada. Dia juga menyangsikan ihwal kesaksian sekelompok nelayan yang mengklaim telah memasang pagar laut dari bambu itu, sebab dipastikan menelan biaya yang tidak sedikit.
"Ini biayanya mahal, sudah dihitung-hitung ada yang hitung katanya Rp12 koma berapa miliar gitu ya, terus tiba-tiba ada yang mengaku bahwa ada sekelompok nelayan yang swadaya membangun pagar laut ini," tuturnya.
“Kan kita ini dari Komisi IX sedang berusaha untuk menyejahterakan kehidupan para nelayan, kok tiba-tiba si nelayan itu punya duit segitu ya, ini kan sangat mengada-ada,” celetuk Titiek.
Baca Juga: Pagar Laut Ilegal Bersertifikat, DPR: Hak Pemberian Izin dari KKP, Bukan ATR/BPN | PAGAR LAUT
Maka dari itu, pihaknya mendesak pemerintah untuk segera mencari tahu siapa penanggung jawab dari pendirian pagar laut di Tangerang ini.
“Jadi kami mendesak supaya pemerintah segera cari tahu, kasus ini sudah satu bulan lebih ramainya, masa enggak dapat-dapat,” papar dia.
Adapun pihaknya sendiri akan melakukan pertemuan dengan Kementerian Kelautan Perikanan serta meninjau langsung ke lokasi pagar laut.
“Kita sebenarnya nanti hari Kamis akan turun ke lapangan, kita lihat sendiri apa-apa yang ada di situ,” tandas Titiek Soeharto.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.