JAKARTA, KOMPAS.TV- Praktisi dan Pengajar Hubungan Internasional, Dinna Prapto Raharja menduga Presiden Prabowo Subianto sedang mencari muka kepada Amerika Serikat (AS) terkait perang tarif dengan cara membuka peluang untuk melakukan evakuasi warga Gaza ke Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Dinna Prapto Raharja dalam dialog Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Kamis (10/4/2025).
“Saya kadang-kadang berpikir, ini apa sedang cari muka sama Amerika Serikat karena urusan tarif itu, kita terpikir mau lebih helpful gitu ya kepada pihak Amerika Serikat, ini mau dijadikan satu bargaining chip,” kata Dinna.
“Saya pikir itu bargaining chip yang salah, poin untuk negosiasi yang keliru dengan Amerika Serikat, itu nggak akan direken, nggak dihitung oleh Amerika Serikat,” ujarnya.
Baca Juga: Dahnil Ungkap "Deal" Pertemuan Megawati dengan Prabowo, Ini Katanya
Menurut Dinna, yang diinginkan Amerika Serikat adalah Israel sebagai sekutunya harus dibenani pola pikirnya. Oleh karena itu, kata Dinna, Amerika Serikat saat ini mulai menjaga jarak dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
“Kemarin baru saja, malam itu, Netanyahu diterima di White House dan nggak dapat apapun dari Donald Trump, tarif juga nggak ditarik, walaupun sudah dibilang ini sekutunya Amerika Serikat, tapi dia tetap nggak menarik,” ujar Dinna.
“Lalu dia mau berhadapan langsung dengan Iran yang merupakan musuhnya Israel, sendiri, tanpa mengajak Israel,” ucapnya.
Oleh karena itu, Dinna pun menilai keputusan yang diambil Presiden Prabowo dengan melakukan evakuasi warga Palestina ke Indonesia sebagai strategi yang keliru.
Baca Juga: PDIP Disebut Kuatir Kongresnya Diacak-acak, Dahnil: Prabowo Tidak akan Campuri Urusan Partai Lain
“Kalau kita bicara soal strategi pemimpin itu pasti punya strategi, strateginya itu harus luwes, kalau terlalu kelihatan telanjang kita membantu saja, niatnya kita membantu, ya kalah kita dengan pemain-pemain Timur Tengah yang jelas cara bermain itu jauh lebih sophisticated mereka itu saling mengunci,” ucap Dinna.
Dinna menyarankan, langkah yang seharusnya dikembangkan oleh pemerintah Indonesia adalah dengan melakukan pendekatan ke negara-negara tetangga Palestina, seperti Mesir dan Yordania.
“Bagaimana caranya, rumah sakit-rumah sakit Indonesia misalnya bisa ada di sana, dokter Indonesia bisa beroperasi di sana untuk membantu yang sakit di sana. Jadi kalau memang niatnya membantu dari segi kemanusiaan saja nggak perlu dibawa jauh ke Indonesia,” ujar Dinna.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.