JAKARTA, KOMPAS.TV - Sebuah video yang memperlihatkan mobil dinas Kementerian Pertahanan (Kemhan) tengah berhenti di pinggir jalan viral di media sosial, disertai narasi dugaan transaksi dengan seorang pekerja seks komersial (PSK). Video yang menampilkan kendaraan dinas berpelat dinas itu menuai sorotan luas dari warganet.
Kendaraan yang tampak dalam video adalah Toyota Fortuner berwarna hitam, terlihat terparkir di sisi jalan dekat seorang perempuan yang mengenakan pakaian minim.
Dalam rekaman tersebut juga terdengar suara pria yang menyebut bahwa pengemudi mobil tengah melakukan transaksi dengan PSK.
Baca Juga: Sosok Kades Klapanunggal Ternyata Pernah Dituduh Sunat Bansos, Kini Viral karena THR Rp165 Juta
Menanggapi hal tersebut, Kementerian Pertahanan melalui Kepala Biro Humas Setjen Kemhan Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang menyatakan bahwa pihaknya tengah melakukan investigasi internal untuk mengungkap siapa pengguna kendaraan tersebut dan dalam rangka apa mobil dinas itu digunakan.
"Kemhan saat ini tengah melakukan penelusuran internal secara menyeluruh untuk memastikan siapa pengguna maupun kepentingan penggunaan kendaraan tersebut," ujar Brigjen Frega dilansir dari Antara, Rabu (9/4/2025).
Ia menegaskan bahwa Kemhan tidak akan segan memberikan sanksi tegas apabila terbukti ada pelanggaran yang dilakukan oleh pihak internal.
Brigjen Frega juga mengimbau publik agar tidak terburu-buru dalam menyimpulkan isi video tersebut.
Baca Juga: Menhan AS Bantah Rencana Serang Yaman Bocor di Grup Chat, Tuduh Jurnalis Sebar Hoaks
Menurutnya, di era digital saat ini, penyebaran informasi tanpa konteks dapat dengan mudah memicu kesalahpahaman bahkan disinformasi.
"Kami mengajak seluruh masyarakat untuk tidak terburu-buru menarik kesimpulan," tuturnya.
Video tersebut pertama kali dibagikan oleh akun Instagram @folkatip dan telah mendapat reaksi luas dari publik. Hingga saat ini, unggahan itu telah dikomentari lebih dari 2.400 pengguna Instagram.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.