A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined property: stdClass::$iframe

Filename: libraries/Article_lib.php

Line Number: 238

Backtrace:

File: /var/www/html/frontend-v2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 238
Function: _error_handler

File: /var/www/html/frontend-v2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article

File: /var/www/html/frontend-v2/index.php
Line: 314
Function: require_once

Terkait Misteri Suara Dentuman, Begini Penjelasan BMKG

Kompas TV nasional berita kompas tv

Terkait Misteri Suara Dentuman, Begini Penjelasan BMKG

Kompas.tv - 11 April 2020, 11:36 WIB
terkait-misteri-suara-dentuman-begini-penjelasan-bmkg
Letusan Gunung Anak Krakatau dari CCTV PVMBG pada Jumat 10/4/2020. (Sumber: PVMBG)
Penulis : Yuilyana

JAKARTA, KOMPASTV  - Terkait suara dentuman yang beberapa kali terdengar dan membuat resah masyarakat Jabodetabek, ramaikan jagad media sosial pada Sabtu (11/04/2020).

Menurut BMKG suara dentuman tidak ada hubungan dengan aktivitas gempa tektonik.

“maka sejak tadi malam hingga pagi hari ini pkl 06.00 WIB hasil monitoring BMKG menunjukkan tidak terjadi aktivitas gempa tektonik yang kekuatannya signifikan di wilayah Jawa Barat, Jakarta & Banten” tulis BMKG di akun Twitter @InfoHumasBMKG

Lebih lanjut BMKG menjelaskan, meskipun terjadi aktivitas gempa di Selat Sunda pada pukul 22.59 WIB dengan magnitudo M 2,4 tetapi kekuatan gempa tidak signifikan dan tidak dirasakan oleh masyarakat.

Penjelasan BMKG terkait suara dentuman (Sumber: Twitter @IndoHumasBMKG)

Kalau dilihat dari hasil monitoring petir menggunakan peralatan lightning detector menunjukkan bahwa sejak tadi malam hingga pagi ini tidak terhadi aktivitas petir.

“Berdasarkan data tersebut maka BMKG memastikan bahwa suara dentuman tersebut tidak bersumber dari aktivitas gempa tektonik & petir” tulis BMKG.

Sebelumnya Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menginformasikan memang ada erupsi Gunung Anak Krakatau pada hari Jumat 10 April 2020 pukul 21.58 WIB dan pukul 22.35 WIB.

Berdasarkan hasil monitoring muka laut BMKG mencatat tidak ada anomali perubahan muka laut.

Erupsi Gunung Anak Krakatau kali ini berdasarkan catatan sensor BMKG lebih lemah dibandingkan erupsi yang terjadi pada 22 Desember 2018 lalu.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x