Kompas TV olahraga sepak bola

Sebelum Kanjuruhan, 78 Suporter Disebut Tewas dalam 12 Tahun Terakhir, Tak Ada yang Tanggung Jawab

Kompas.tv - 6 Oktober 2022, 10:37 WIB
sebelum-kanjuruhan-78-suporter-disebut-tewas-dalam-12-tahun-terakhir-tak-ada-yang-tanggung-jawab
Para suporter sepak bola menggotong seorang pria yang terluka dalam kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam. (Sumber: AP Photo/Yudha Prabowo)
Penulis : Rofi Ali Majid | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda meminta harus ada pihak bertanggung jawab atas Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan total 133 suporter, berdasar data terbaru Dinas Kesehatan Kabupaten Malang.

"Supaya jadi pelajaran bersama bagi kita, karena yang sudah-sudah tidak pernah ada yang bertanggung jawab," kata Huda, dalam dialog Sapa Indonesia Pagi di KOMPAS TV, Rabu (6/10/2022).

Huda lantas menjelaskan, sepanjang 12 tahun terakhir, terdapat 78 suporter meninggal dunia karena kerusuhan sepak bola.

"Peristiwa 78 suporter meninggal dalam kurun 12 tahun ini, nggak ada pertanggungjawaban apapun," kata Huda.

"Lebih ngeri lagi, tidak ada satu pihak pun yang merasa bersalah. Karena itu akhirnya semua preseden tidak pernah menjadi pelajaran," kata Huda.

Baca Juga: Komnas HAM: Pemain Arema Akui Tak Ada Pemukulan dari Suporter, Mereka Hanya Kasih Semangat

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi X DPR itu juga menjelaskan, pihaknya masih berencana membentuk panitia khusus, kendati sudah ada Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) untuk Tragedi Kanjuruhan.

"Teman-teman media juga melakukan investigasi, ini momentum terbaik, nanti saling kroscek data. Dari berbagai potongan peristiwa, digabungkan, dan memastikan para pihak yang harus dipidana siapa," ujar Huda.

"Sebagaimana target dari TGIPF, memastikan, bahwa ada momentum 133 orang meninggal ini jangan sia-sia, jadi momentum perbaikan sistemik ke depan," ujarnya.

Baca Juga: Erick Thohir Temui Presiden FIFA di Qatar, Sampaikan Surat Khusus dari Jokowi


 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x