Kompas TV olahraga sepak bola

Media Asing: Akuisisi Como oleh Hartono Bersaudara Lebih Baik Dibanding Saat Erick Thohir Beli Inter

Kompas.tv - 13 Mei 2024, 19:54 WIB
media-asing-akuisisi-como-oleh-hartono-bersaudara-lebih-baik-dibanding-saat-erick-thohir-beli-inter
Pemain Como merayakan kesuksesan promosi ke Serie A usai bermain imbang lawan Cosenza di Stadion Giuseppe Sinigaglia, Sabtu (11/5/2024). (Sumber: Corcom PT Djarum Kudus/Como)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Iman Firdaus

COMO, KOMPAS.TV - Keputusan Hartono bersaudara, Michael Hartono dan Robert Hartono,  untuk mengakuisisi Como disebut lebih baik ketimbang saat Erick Thohir membeli Inter Milan.

Di bawah kepemimpinan pemilik Grup Djarum tersebut, Como sukses promosi ke Serie A.

Mereka kembali ke Serie A, setelah 21 tahun mengalami pasang surut bahkan sempat terdegradasi ke Serie D.

Baca Juga: Jadwal Championship Series Liga 1 2023/2024, Bali United Vs Persib Bandung Bakal Mengawalinya

Keberhasilan itu didapat Como setelah bermain imbang 1-1 lawan Cosenza, di Stadion Giuseppe Sinigaglia, Sabtu (11/5/2024).

Hasil tersebut membuat Como menjadi runner-up Serie B, dengan poin 73

Hartono bersaudara membeli Como pada 2019, ketika klub itu tengah bermain di Serie B.

Keseriusan mereka membenahi klub berjulukan I Lariani itu akhirnya berbuah dengan promosi ke Serie C yang dilanjutkan ke Serie B, dan kini berhasil ke Serie A.

Media olahraga Amerika Serikat (AS) The Athletic pun membandingkan pengakusisian Como oleh Grup Djarum itu dengan saat Erick Thohir membeli Inter Milan.

Menurut media tersebut, kesuksesan Hartono bersaudara berbanding terbalik dengan saat Erick Thohir di Inter Milan yang disebutnya tak terlalu sukses.

“Thohir menjualnya (Inter) pada 2016, di tengah kritikan bahwa ia tak memiliki sumber daya untuk mempertahankan performa Inter,” tulis The Athletic.

“Pembelian besar perdananya, Hernandes, seorang gelandang dari Lazio, mengecewakan, dan upaya menukar pemain favorit suporter Fredy Guarin dengan Mirko Vucinic, striker dari rival sengitnya, Juventus menimbulkan protes yang menghentikan kesepakatan tersebut,” tambahnya.

“Dapat dikatakan bahwa keluarga Hartono berada pada level yang berbeda,” sambungnya.

Como sendiri terakhir kali bermain di Serie A pada musim 2002/2003.

Baca Juga: Warga Como Berpesta Klub Milik Pengusaha Indonesia ke Serie A, Ini Reaksi Kurniawan Dwi Yulianto

Menjadi tim promosi, Como lebih sering menjadi bulan-bulanan klub Serie A lainnya.

Meski diperkuat sejumlah pemain dengan nama besar seperti Nicola Amoruso, Fabio Pecchia, Benoit Cauet hingga kiper Fabrizio Ferron, Como harus terdegradasi di akhir musim.

Mereka hanya mampu menduduki posisi ke-17 klasemen akhir Serie A, dengan hanya membukukan empat kemenangan.


 



Sumber : The Athletic


BERITA LAINNYA



Close Ads x