MALANG, KOMPAS.TV - Menolak lupa, keluarga yang menjadi korban dalam tragedi kanjuruhan kembali turun ke jalan bersama kurang lebih 1000 massa, Kamis (08/06/2023).
Aksi kamisan yang digelar Kamis petang di depan Balai Kota Malang ini, diikuti oleh hampir 1.000 orang. Dalam aksi Kamisan ini, keluarga korban Tragedi Kanjuruhan berbaur bersama massa aksi. Sambil berjalan mengitari Bundaran Tugu, massa aksi juga menyuarakan tuntutan mereka.
Bambang Lesmono, seorang ayah yang kehilangan putrinya dalam Tragedi Kanjuruhan, mengajak seluruh keluarga korban untuk terus berjuang menuntut keadilan dalam tragedi kanjuruhan.
Keluarga korban juga merasa tidak ada keadilan yang mereka dapatkan dalam persidangan Tragedi Kanjuruhan. Dalam tuntutannya, keluarga korban juga menolak rencana pembongkaran Stadion Kanjuruhan.
"Sampai titik darah penghabisan kami orang tua korban akan terus berjuang, meskipun kami dipecah belah," Tegas Bambang.
Sementara itu, Daniel Siagian, dari perwakilan Solidaritas Masyarakat Sipil, menjelaskan bahwa melalui aksi Kamisan bersama keluarga korban kali ini, mereka ingin menunjukkan solidaritas masyarakat bersama keluarga korban untuk menuntut keadilan.
Selain itu, proses penegakan hukum dalam tragedi Kanjuruhan juga masih jauh dari rasa keadilan.
"Proses penegakan hukum masih jauh dari rasa keadilan dan jauh dari harapan korban," Katanya.
Melalui aksi kali ini solidaritas masyarakat sipil bersama keluarga korban tragedi kanjuruhan ingin menunjukkan, bahwa proses penegakan hukum tragedi Kanjuruhan belum selesai dan mereka akan tetap berjuang menuntut keadilan, bagi 135 nyawa yang menjadi korban.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.