SEMARANG, KOMPAS.TV - Ketua BMPS Kota Semarang, Nuridin mengaku kecewa proses PPDB tahun ini yang membuat sekolah swasta semakin terpuruk. Salah satu keluhan adalah adanya dugaan pembahan kuota atau rombel sekolah negeri pada PPDB tahun ini yang membuat sekolah swasta kesulitan mencari calon siswa baru.
Belum lagi dengan adanya rencana penambahan sekolah negeri di Kota Semarang baik SMP maupun SMA negeri. Penambahan sekolah negeri ini jelas akan berdampak pada sekolah swasta.
“Sudah ada rentang waktu untuk PPDB, yang harus ditaati jangan sampai sudah ada siswa yang sudah diterima di sekolah swasta pada ramai – ramai mengundurkan diri. Kemudian karena adanya penambahan rombel, dan bagaimana PPDB ini berkeadilan” ucap Nuridin
Hal senada juga diungkapkan Ketua Paguyuban Kepala Sekolah Swasta (PKKS) Semarang, Temok menegaskan pada tahun ini untuk PPDB sekolah SMP swasta mengalami penurunan siswa sekitar 30 hingga 40 persen. Yang sebelumnya bisa meluluskan tiga kelas kini hanya dua kelas.
Melihat dampak PPDB tahun ini, pihak BMPS dan PKSS Kota Semarang akan melayangkan surat ke Gubernur Jawa Tengah, Wali Kota Semarang agar ke depan untuk menegakkan aturan PPDB.
Berdasarkan data BMPS dan PKSS Kota Semarang, jumlah sekolah swasta di Kota Semarang untuk SD berjumlah 200 sekolah, SMP ada 145 sekolah swasta dan SMA ada sekitar 50 dan SMK 70 sekolah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.