MERAUKE. KOMPAS.TV - Ratusan ekor sapi di Merauke dikabarkan mati mendadak dalam beberapa minggu terakhir, dugaan kuat karena mengalami anemia yang disebabkan oleh gigitan nyamuk. Dalam upaya mencegah penyebaran lebih lanjut, Dinas Ketahanan Pangan, Peternakan, dan Kesehatan Hewan akan melakukan pengasapan.
Sebanyak 108 ekor sapi dilaporkan mati di berbagai distrik di Merauke, termasuk Semangga, Kurik, Malind, Ulilin, dan Tanah Miring. Distrik Tanah Miring mencatat jumlah kematian sapi terbanyak, dengan 75 ekor sapi dilaporkan mati.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Peternakan, dan Kesehatan Hewan, Martha Bayu Wijaya menyatakan bahwa penyebab kematian sapi diduga karena mengalami anemia akibat gigitan nyamuk.
"Pemeriksaan oleh Dinas Peternakan menemukan sapi-sapi yang diduga mengalami anemia dijual ke pejagal dan disembelih. Setelah disembelih, daging sapi terlihat pucat dan volume darah tidak mengucur secara deras," ujar Martha (16/04/23).
Sementara, Dokter Hewan dari Dinas Ketahanan Pangan, Peternakan, dan Kesehatan Hewan, Vivin Wirawanti, menambahkan untuk upaya pengamanan, sementara dinas akan melakukan pengasapan sebagai langkah pencegahan. Meskipun demikian, dinas kesehatan menyatakan bahwa daging sapi masih layak dikonsumsi, meskipun kualitasnya menurun.
Dalam upaya untuk mengamankan keadaan, Dinas Ketahanan Pangan, Peternakan, dan Kesehatan Hewan saat ini sedang melakukan pengasapan sebagai langkah pencegahan. Langkah ini diambil setelah ratusan ekor sapi di Merauke diduga mati akibat anemia yang disebabkan oleh gigitan nyamuk.
Penulis : Jesica Ardhana
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.