BANDUNG, KOMPAS.TV - BPBD Kabupaten Bandung mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana selama puncak musim hujan yang diperkirakan akan terjadi pada November hingga Desember 2024.
Menurut Uka Suska Puji Utama, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung, pihaknya terus bekerja sama dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk memantau curah hujan yang bisa memicu bencana banjir.
"Untuk meningkatkan kewaspadaan potensi turun hujan itu, kami terus melakukan koordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Mengingat di saat turun hujan deras berpotensi terjadi banjir, hal ini kita harus terus meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi perubahan cuaca tersebut," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama di Kabupaten Bandung, Rabu.
Selain itu, BPBD juga menjalin kerja sama dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dari Kementerian ESDM untuk memonitor pergerakan tanah setelah gempa bumi yang melanda wilayah tersebut.
Uka menjelaskan, pemantauan ini penting karena adanya potensi retakan tanah akibat gempa yang bisa terisi air hujan dan memicu longsor.
Baca Juga: Banjir Rendam Ratusan Rumah Warga di 22 Desa pada Kecamatan Matangkuli Aceh!
Sebagai langkah antisipasi, BPBD telah menyiapkan tim tanggap darurat dan peralatan penyelamatan di daerah-daerah yang dianggap rawan.
"Kita melibatkan para narahubung sebanyak 90 orang yang tersebar di sejumlah desa/kelurahan maupun kecamatan se-Kabupaten Bandung. Para narahubung itu tersebar di daerah-daerah yang rawan bencana banjir, longsor, pergerakan tanah maupun angin puting beliung," katanya dikutip dari Antara.
Sebanyak 90 narahubung yang tersebar di desa, kelurahan, dan kecamatan rawan bencana telah dilibatkan dalam pemantauan potensi bencana seperti banjir, longsor, pergerakan tanah, serta angin puting beliung.
BPBD Kabupaten Bandung juga menggandeng Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB) untuk membantu menyosialisasikan upaya mitigasi bencana.
Terutama dalam mempersiapkan masyarakat menghadapi Pilkada 2024. Sosialisasi ini melibatkan ketua RT, RW, serta aparatur desa di daerah rawan bencana.
Sebagai tambahan, Uka mengimbau warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai untuk tetap waspada selama musim hujan, terutama jika terjadi hujan deras yang berlangsung lama, karena berpotensi menyebabkan banjir atau banjir bandang.
"Apabila terjadi kondisi darurat untuk segera melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang aman supaya tidak terjadi adanya korban jiwa," katanya.
Baca Juga: KPU Poso Mulai Cetak Surat Suara Pilkada
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.