JAKARTA, KOMPAS.TV - Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth mengimbau pihak manajemen PT Pembangunan Jaya Ancol agar bisa lebih inovatif dan kreatif dalam menggaet para pengunjung. Sebab, menurunnya jumlah pengunjung Ancol pada tahun 2024, bukan dari mahalnya tiket masuk, tetapi warga bosan dengan kondisi yang ada saat ini.
"Dalam menghadapi ekonomi yang melemah, tempat hiburan perlu kreatif dalam menarik pengunjung dengan menyediakan opsi lebih terjangkau, seperti menawarkan diskon dan promo khusus, karena itu akan menarik pengunjung. Fleksibilitas dan fokus pada kepuasan pelanggan, juga bisa membantu tempat hiburan tetap relevan dan menarik di tengah kondisi ekonomi yang sulit," kata pria yang karib disapa Kent itu dalam keterangannya, Kamis (31/10/2024).
"Sebagai alternatif, Ancol bisa mempertimbangkan untuk memberikan akses gratis terbatas, misalnya hanya di waktu-waktu tertentu atau untuk kelompok tertentu seperti anak-anak atau lansia, sehingga tetap bisa mengontrol dampak negatifnya dan menjaga kualitas pengalaman bagi semua pengunjung," imbuhnya.
Baca Juga: Begini Persiapan Jelang Debat Kedua Pilkada Jakarta di Beach City International Stadium Ancol
Selain itu, kata Kent, untuk menggaet lebih banyak pengunjung ke Ancol, ada beberapa strategi efektif yang bisa dilakukan, seperti promosi menarik sehingga harganya terjangkau, menghadirkan acara spesial, dan pembaruan wahana.
"Saya yakin dengan kombinasi strategi ini, tempat wisata bisa lebih menarik perhatian dan meningkatkan jumlah pengunjung secara berkelanjutan. Dan ingat juga, utamakan kebersihan dan kenyamanan juga," kata politikus PDIP tersebut.
Menurut dia, Ancol tidak bisa memberikan tiket masuk secara gratis keseluruhan, karena itu juga akan berpotensi menimbulkan dampak buruk untuk manajemen perusahaan.
"Kalau diberikan tiket masuk gratis, Ancol di khawatirkan akan gulung tikar dalam waktu dekat. Hal itu akan menyebabkan peningkatan beban operasional dan pemeliharaan, mengurangi pendapatan untuk inovasi dan pengembangan, dan juga berpotensi kerusakan lingkungan," katanya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Winarto menyampaikan, penurunan jumlah pengunjung dikarenakan beberapa faktor.
Dia merinci, adanya ketidakpastian stabilitas ekonomi, baik makro maupun mikro. Kondisi itu mempengaruhi daya beli masyarakat dan minat untuk berwisata.
Selain itu, pembangunan jalan tol, pengolahan air limbah dan pembangunan jalur MRT juga berdampak pada wisatawan yang ingin ke Ancol.
“Kami pahami ini bagian dari dampak pembangunan dinamika yang kita harus sabar menunggu. Beruntung secara keuangan kita masih baik dan sehat. Kita masih untung masih ada keuntungannya memang skalanya sedikit karena pengunjungnya berkurang,” kata Winarto, Jumat (25/10/2024), seperti dikutip dari Wartakotalive.com.
Oleh karena itu, Winarto menyatakan kesiapannya untuk mengupayakan penataan traffic dengan berkoordinasi bersama Kementerian Perhubungan dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
Baca Juga: Setelah 'Si Manis Jembatan Ancol', Kini Indah Permatasari Muncul dalam 'Sakaratul Maut'
Termasuk juga meningkatkan kualitas pelayanan dari sisi Food and Beverage (FnB).
“Tentu yang pertama mengupayakan penataan traffic. Alhamdulillah sampai dengan tahun ini kita masih memberi kontribusi dalam bentuk pajak daerah maupun bentuk dividen kepada Pemprov DKI,” kata Winarto.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.