SEMARANG, KOMPAS.TV - Masalah pengeringan gabah menjadi kendala petani, karena saat ini masih musim penghujan. Dengan adanya penyediaan alat pengering gabah atau dryer portable dari Bulog Jawa Tengah, diharapkan gabah petani bisa memenuhi standar pembelian Bulog, yaitu kadar air maksimal 25 persen, selain kadar hampa maksimal 10 persen. Apalagi mulai Januari 2025, Bulog Jawa Tengah menargetkan penyerapan gabah petani mencapai 350 ribu ton.
Saat ini penyerapan beras dan gabah petani sudah dilakukan di beberapa daerah yang sudah mulai panen, seperti di Solo, Kabupaten Semarang, dan Tegal. Sementara daerah lain panen raya akan terjadi pada bulan Maret dan April.
“Disediakannya dryer portable, jadi dryer yang bisa dipindah-pindah dari satu lokasi panen ke lokasi panen yang lain. Tapi kapasitas nya masih relatif kecil lah. Nanti kalau kita lihat di media itu rata-rata produsen baru menyediakan kapasitas 10-15 ton per hari nya,” ujar Sopran Kenedi, Pimpinan Wilayah Bulog Jateng.
“Jadi ini mungkin kita perlu menyediakan lebih banyak tapi akan kita evaluasi dulu. Jangan sampai kita sudah beli terlalu banyak dryer portable nya, tapi nanti dari sisi utilitas, dari sisi efektifitasnya belum terjalin bagus sehingga kita jadi kewalahan juga,” tambanhnya.
Untuk stok beras di Bulog Jateng saat ini masih tersedia 140 ribu ton, cukup hingga bulan April 2025.
#dryerportable #bulogjateng #beritajateng
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.